Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sepucuk Bendera Mengibar Tanya

17 Agustus 2019   21:38 Diperbarui: 17 Agustus 2019   21:45 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bendera tidak merayakan ulang tahun di setiap tempat
Tetapi kewajiban menuntut seragam tetap merdeka
Di tempat-tempat mereka menegakkan tiang rumah
Setiap bulan dalam jaminan tunjangan tahun berulang

Bendera sepenuhnya milik seragam saja
Merayakan merah kalender dalam barisan berulang
Wajib tegap bertelapak tangan di dahi

Kalender memang seragam di mana-mana
Rumah-rumah bisa berbaris di mana-mana
Tetapi tidak semua orang memakai seragam
Tidak semua orang berbaris setiap bulan
Padahal tiang setiap rumah harus tetap tegak
Tegap tanpa jaminan tunjangan di dahi

Di antara bendera seragam dan tanpa seragam
Berbaris berhadapan-hadapan menyisa ruang tengah
Mengibarkan pertanyaan-pertanyaan
Tentang bendera berulang dalam tahun-tahun
Tentang kewajiban merayakan kemerdekaan
Tentang kemerdekaan menegakkan tiang rumah

*******
Kupang, 17 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun