Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Meletakkan Waktu yang Diwasiatkan

17 Januari 2019   05:45 Diperbarui: 17 Januari 2019   06:52 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah kuselimutkan lampulampu
Terbaring lelah di atas kasur
Bermimpilah di tamantaman

Kelelawar berkelebat di kepala
Tertangkap dalam kelambu
Kulipat sayapsayap matanya
Kurebahkan lelapnya dengan lampu

Biarlah buahbuah malam berjatuhan
Sebelum tupai keluar diintai burung hantu

Biarlah bulan bintang bermain mata sendiri
Sebelum para unggas bergegas mematukmatuknya

Telah kudongengkan tentang hantuhantu
Di atas bantal guling di sebelah pelupuk jendela
Sebab sedang kuletakkan waktuwaktu
Tanpa tunggu tunda berlalu sekejap lena
Seperti awalawal diwasiatkan padaku

*******
Balikpapan, 17-1-2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun