Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batu Betul

4 Januari 2019   17:35 Diperbarui: 4 Januari 2019   18:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suaramu batu menimpa nimpa atap seng
Gubuk pemungut sampah sampah kota
Mimpi mimpi langit dalam liang liang makam

O kamu lantang tularkan tulah
Pada telinga telinga mata mata
Lembar lembar kalender lintasan jarum jam
Persimpangan persimpangan
Pengembara peziarah gembos kompas
Ternganga nganga bak batu batu belah

Suaramu batu memberondong dinding kayu
Pintu kayu jendela kayu
Pemungut sampah terjaga di atas tikar pandan
Bayang bayang bencana bergentayangan
Apakah gelap segera menerkam menelan gubuknya

Tiada guncang gubuknya tegar
Pemungut sampah rebah kembali
Hanya suara batumu bertubi tubi
O kamu batu betul

Suaramu batu muntahan gunung kekenyangan
Telinga pemungut sampah meringkuk kikuk
Di persimpangan batu belah bergelimpangan

*******
Balikpapan, 4 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun