Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Pasang Kaki Kecil Mendaki Biru

15 Desember 2018   22:57 Diperbarui: 15 Desember 2018   23:02 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kukuak pintu malam terhampar siang
Kamu melihat dengan tersipu sipu
Dua pasang kaki kecil mendaki biru
Di bawah langit langit diusap angin angin
Lengang menyelinap di sela papan papan

Sejak berlarian di antara presider dan meja
Seorang memulai menarik taplaknya
Seorang lagi memundurkan kursi
Lalu keduanya melangkah dalam sunyi

Di balik pintu malam kusebut namamu
Lihatlah dua pasang kaki kecil berlari lari
Seperti pelanduk pelanduk di padang rumput

Dua pasang kaki mendaki biru
Langit langit bisu angin angin diam
Seorang harus terlebih dulu
Membuka jendela agar kicau segera mengisi sepi
Seorang lagi membuka gorden
Benderanglah siang dengan girangnya

Di balik pintu malam kubisik kamu
Bukankah siang dan malam sekadar waktu

Dua pasang kaki mendaki biru
Seorang menumpu kaki kaki seorang lagi
Di atas awan berlapis lapis warna
Langit langit takjua bisa dijangkau
Angin angin menggetarkan gorden
Hanya kicauan memantul mantul di papan papan

Aku dan kamu berlindung di balik pintu malam
Dua pasang kaki kecil melompati jendela siang
Meski hanya sekali itu tidaklah pada siang kedua
Seakan pelanduk pelanduk tahu jalan pulang
Padang rumput tidak akan pernah berpindah

Di ambang pintu malam kusebut namamu
Kamu telah pergi bersama sunyi semerah jambu

*******
Kupang, 15 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun