Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Jomlo Malam Minggu

1 Desember 2018   21:08 Diperbarui: 2 Desember 2018   01:16 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara cekikikan mencekik cekik
Hanya tidak seperih cabikan Chairil Anwar

Aku pun pernah
Bahkan masih saja

Senandung solo berirama hampa
Mengalir sunyi dalam senyap ruang
Melarung lirih dalam hirukpikuk malam Minggu

Sepasang asmara berlaga bara
Sepasang rindu beradu deru
Tembok tembok menebar suara
O, dera malam Minggu merundung seru

Malam Minggu kesekian demi kesekian
Kesepian demi kesepian tanpa ke tepian
Malah kian kelam kian ke tengahan
O, dera malam Minggu takkenal reda

Aku pun pernah
Bahkan masih saja
Angin silih berganti menyulut ingin
Chairil Anwar menawarkan obat penawar
Jadilah binatang jalang
Jangan mampus dikoyak malam Minggu

Setidaknya bisa kutemani bersenandung
Berduet meski hanya pada malam Minggu

*******
Kupang, 1 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun