Kusuma sejati tumbuh di gersang jiwa jiwa
Di antara hilir mudik keramaian kesunyian
Lalu lintas kenyataan khayalan kehampaan
Waktu melaju dera datang bertubi tubi
Menghimpit dengan seringai bertaring runcing
Takluk atau mati dicabik cabik pedih sesal abadi
Kusuma sejati tidak sudi tunduk
Perjuangan hidup mati tidak patut dihindari
Gelora merdeka selalu diterbitkan matahari
Berdiri tegak di atas kaki sendiri
Berdaulat penuh demi generasi ke generasi
Kusuma sejati tidak mengemis air mata langit
Merdeka tidak bisa diraih dengan ratapan pilu
Tangan tangan asing selalu saja mudah sambang
Menyimpan pisau dan seutas tali
Dalam rentang pagi sebentar pergi
Dalam gemetar malam panjang
Di antara tiarap terkapar terinjak masa
Kusuma sejati tegar menunjang dalam diri
Siap mekar berseri sepanjang hari
Semarak semerbak meski sekitarnya hanyalah sepi
*******
Kupang, 10 November 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H