Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Ngidam Es Campur"

5 November 2018   20:16 Diperbarui: 5 November 2018   20:38 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ngidam es campur
Suhu tengah melebur bijih timah
Bijih emas bijih besi
Betapa gerah tersesat dalam smelter

O, es campur sirup merah jambu
Irisan alpokat apel cincau butiran kacang hijau
Mutiara terigu berlumur santan

O, es campur potongan roti tawar
Susu kental meliukkan lekuk mahkota

Begini rasanya tersesat dalam smelter
Sekujur tubuh mau meletus
Rambut kian terpuruk di jejak suntuk
Helai-helai gugur berserakan
Lidah meleleh pada bayang semangkuk es campur

Aku ngidam es campur
Aku ingin menggempur mundur kepungan tensi
Dari segala penjuru sepanjang tahun ini
Menjungkalkan tanduk-tanduk suhunya
Ke dalam semangkuk es campur

O, es campur menyandera selera mutakhir
Ngidamku sudah merasuk kesumat

*******
Kupang,  5 November 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun