Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebenarnya Hanya Hampa

31 Oktober 2018   16:07 Diperbarui: 31 Oktober 2018   16:27 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebenarnya hanya hampa.
Betapapun bertapa
Menempa papa menempa bukan apa-apa

Ada yang menyematkan sekerat raut
Manggut-manggut dalam sengkarut anut
Padahal samar-samar udara saja
Ya, hampa belaka

Ada yang menyematkan rentengan kuningan
Manggut-manggut dalam sengkarut maksud
Padahal, ya, lempengan kuningan saja disebut

Ada yang menyematkan aneka atribut
Manggut-manggut dalam sengkarut rebut
Ya, padahal nihil ketika angin api cicipi

Ada lagi yang hanya sebenarnya hampa
Betapapun bagaimana tanda dan terka
Seolah-olah hendak menjadi apa siapa
Tinggal secuil aksara entah makna

Bertapa pun sebenarnya hanya hampa
Dalam pangku bersila senyap

*******
Kupang, 31 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun