Bahkan hanya senyap
Setiap kali malam Minggu singgah di beranda
Sendiri saja berlama-lama duduk
Seperti tamu asing
Setiap cerlang emas senja Sabtu adalah
Kecemasan paling puncak dari risalah kunjungan waktu
Hinggap di jendela kamar seperti kakaktua
Menyebut-nyebut angka jam dinding
Jarumnya mengetuk-ngetuk dada doa
Mengapa harus ada malam Minggu
Hanya senyap mengerjap-ngerjap
Sebelum lampu beranda menyambutnya
Siapa membuat malam Minggu
Menyuruh singgah di beranda
Setiap senja Sabtu seperti aba-aba
Bahwa Sabtu malam tidak akan menjenguk siapa-siapa
Mengapa harus ada malam Minggu
Singgah berlama-lama di beranda
Udara berlalu lalang mengangkut sepasang-sepasang
Di jalan depan rumah sampai ditunggu-tunggu
Sebelum ruang-ruang penuh bianglala
Kalau sudah begitu
Bagaimana bisa menolak malam Minggu
Mengapa dan siapa selalu menyuguhkan senyap saja
*******
Kupang, 20 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H