Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengapa Harus Ada Malam Minggu

20 Oktober 2018   21:46 Diperbarui: 20 Oktober 2018   22:49 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bahkan hanya senyap
Setiap kali malam Minggu singgah di beranda
Sendiri saja berlama-lama duduk
Seperti tamu asing

Setiap cerlang emas senja Sabtu adalah
Kecemasan paling puncak dari risalah kunjungan waktu
Hinggap di jendela kamar seperti kakaktua
Menyebut-nyebut angka jam dinding
Jarumnya mengetuk-ngetuk dada doa

Mengapa harus ada malam Minggu
Hanya senyap mengerjap-ngerjap
Sebelum lampu beranda menyambutnya

Siapa membuat malam Minggu
Menyuruh singgah di beranda
Setiap senja Sabtu seperti aba-aba
Bahwa Sabtu malam tidak akan menjenguk siapa-siapa

Mengapa harus ada malam Minggu
Singgah berlama-lama di beranda
Udara berlalu lalang mengangkut sepasang-sepasang
Di jalan depan rumah sampai ditunggu-tunggu
Sebelum ruang-ruang penuh bianglala

Kalau sudah begitu
Bagaimana bisa menolak malam Minggu
Mengapa dan siapa selalu menyuguhkan senyap saja

*******
Kupang, 20 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun