Aku sering mengirimmu sepucuk puisi
Selalu kusertakan suara Remy Sylado
Terlalu serius bisa terkilir jari-jariku
Puisi-puisiku itu tidak terlalu menjurus
Menjungkir matamu mendadak juling
Bisa lain ditatap bisa beda ditangkap
Puisi-puisiku selalu melewati jendela kamarmu
Mungkin seperti siulan-siulan sumbang
Boleh-boleh saja kamu anggap belajar bersiul
Boleh juga kamu berguling terpingkal sampai
Waktu-waktu tidak sempat parkir
Tetapi bukankah puisi bisa begini
Padahal sebenarnya ingin begitu
Sudah kubilang tadi suara Remy Sylado
Sama sekali tanpa sedikit pun irama Sapardi
Sebab aku tidak sudi lempar puisi sembunyi jari
Bersiul-siul menyaru burung kenari
Padahal cuma kakatua hinggap di jendela
Aku memang suka berpuisi suara Remy
Mengirimkannya berkali-kali melalui jendelamu
Tetapi mengapa air matamu justru menjuntai
Jatuh menimpa puisi-puisiku basah kuyub
Apakah aku harus mengganti dengan suara Sapardi
Agar bisa memindahkan pijar fajar ke matamu
*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 20 April 2018 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI