Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi| Malna di Mana Merana

22 Maret 2018   06:29 Diperbarui: 22 Maret 2018   09:16 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/ret500/status/726356238980755456

Aku tidak melihat Malna menjilati plafon
Museum Unesco hari ini sedang jejak
Ludahnya melulur sekujur jendela rumahku

Mengapa Joko hanya Damono menyiram
Kibaran sarung Pinurbo pada kaca bus-bus
Bak truk-truk mengangkut pesanan
Menuju kota-kota kampung-kampung
Tanpa sejenak singgah di pendopo Pradopo
Bertemu Suminto membuka Aristoteles

Mungkin Malna telah terhapus tamu misterius
Dalam pesta pora perayaan sebuah menara daging
Menggondol dongkol kamar tidur beramplop gading

Tapi siapa mengenal Malna tukang bangunan
Merancang hujan dalam kapal laut berasuransi
Tidak suka tanaman lidah buaya

Malna sedang merana di mana
Tidak menjadi manusia kecuali lantai museum
Kugali temu uban-ubannya dalam
Bungkus-bungkus sampo sobek

Di mana Malna merana
Galianku terperosok kolom-kolom beton

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 21 Maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun