sampul buku-buku bergentayangan
tidak perlu catatan kaki tangan
serungal hanya mengenal serunya ngayal liar
cekatan mencacatkan pikiran belaka
seperti bermain tempel plester koreng kronis
sedikit dipoles bedak celak gincu
supaya tampak sensual padahal serungal
sesuai pikiran cacat sekarat
ada jalan aspal menikam menara transmisi
ada pulau laut mengombak aksara tanpa celana
ada sepotong pohon dipigura besar hijau norak
ada mobil angkut jenazah tersesat di hutan
ada gunung diseruduk kerbau
ada lagi dan lagi-lagi ada-ada aduhai
tidak perlu mencatat pikiran cacat
lagak hendak menyamakan kepala badan kaki
lengkap dengan rekomendasi para ahli menggadai
diktat dan sertifikat dalam surat kontrak
sudah wajar kepala dan kaki satu posisi
gara-gara menukar bacaan dengan bancakan
serungal sungguh alangkah aduhai
*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 3 Maret 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H