Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelakor, Pebinor, dan Orang Ketiga

24 Februari 2018   20:32 Diperbarui: 24 Februari 2018   21:02 1991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: http://jogja.tribunnews.com

Ada yang serius membahasnya. Kajian psikologi. Dugaan aktivitas sehari-hari. Kepentingan tertentu. Dan seterusnya. Setiap ada kasus, bahkan istilah "khusus" terkait sebuah hubungan, ramailah orang membahasnya.

Ada juga yang tidak serius, ternyata. Bagi kalangan tidak serius, kehadiran orang lain dengan gelar "pelakor" atau "pebinor" merupakan hal biasa alias normal saja. Tidak ada yang istimewa untuk dibahas sampai berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan seterusnya.

Perebut laki orang atau bini orang, bagi kalangan tidak serius itu, tidaklah seheboh "perebut laki jin" (pelajin) atau perebut bini jin (pebijin). Kalau ada pelajin atau pebijin, nah, itu baru patut dihebohkan. Belum lagi perebut laki atau bini kucing (pelaku atau pebiku), dan lain-lain.

Demikian saja mengenai pelakor. Selamat menikmati malam minggu, dan tentunya, masih normal bersama orang-orang.

*******

 Panggung Renung -- Balikpapan, 23 Februari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun