Sesenduk sirup anti-batuk dan
Sebutir pil anti-pilek menempelengku
Plak-plok kanan-kiri aku ambruk
Sekujur tubuh lumpuh di atas kasur
Kamu malah ngakak di langit-langit kamar
Aku masih penasaran pada kamu
Biasanya kamu menjelma Sinterklas tanpa brewok
Membagikan gagasan sambil cengengesan
Bukannya ngakak seperti gagak lapar
Ah, kamu memang sialan
Semakin ngakak waktu ingusku menantang hujan
Sentrap-sentrup sekental sirup dalam lemari es
Sirup anti-batuk keterlaluan
Mengapa bukan ramuan tongkat ali
Pil anti-pilek keterlaluan juga
Mengapa tidak seperti kapsul viagra
Kepalaku serasa lepas dari badan
Aku tidak mampu memakimu sambil menunjuk
Menampar ngakakmu sampai terjungkal di kolong
Biar kelojotan digerogoti kecoak-kecoak
Ah, sialan memang kamu
Ngakak mengalahkan halilintar di langit-langit
Sedang aku di bawah telak terkapar
Sentrap-sentrup berkejaran dengan hujan
Awas kamu kelak aku pulih
Tunggu pembalasanku
*******
Panggung Renung Balikpapan, 31 Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H