Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiada Kamu dalam Kenduri Kecil

11 Desember 2017   06:51 Diperbarui: 11 Desember 2017   08:16 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kenduri kecil kotamu sendiri
Kamu tidak hadir

Secarik undangan mengalir bersama angin
Tentang persemaian benih-benih
Musim tanam dalam kalender leluhur

Lihatlah tunas-tunas ditumbuhkan hujan
Seperti tanduk-tanduk mungil menandai masa
Di antara raksasa-raksasa kedondong hutan
Di antara sepe-sepe sepanjang jalan

Kamu tidak hadir dalam perjamuan sopi dua hari
Orang-orang jauh lalu mendekat
Orang-orang dekat langsung merapat
Duduk bersila di depan peti-peti bangkai-bangkai
Mengingat keringat pulang jadi belulang
Memanterai karang-karang remuk jadi abu
Meminta mendung-mendung selalu jadi hujan

Memang tidak ada seorang pun mencarimu
Kamu terlalu sibuk memunguti bintang-bintang
Untuk menghiasi pohon natalmu sendiri

*******
Kelapa Lima, Kupang, 11-12-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun