Aku tidak suka melukis pangeran puteri
Mungkin cukup sepucuk sepatu kaca
Melambung kepala melupa kaki
Tutup simpan saja buku-buku dongengmu
Sejak telinga menjadi intim dengan dongeng
Sejak bisa membaca dan menulis tentang dongeng
Dongeng demi dongeng dalam lukisan-lukisan
Aku bukan penganut kredo
"membebaskan lukisan dari garis"
Aku pun mencibir ketika kredo dikhianati sendiri
Manalah mungkin lukisan tanpa garis
Apakah kamu hanya paham tentang lukisan
Pangeran puteri seantero kredo sampai karedok
Aku suka melukis dengan guratan telapak tanganku
Berkelok-kelok seperti di perbukitan pegunungan
Tidak ada helikopter memikul ke puncak-puncak
Tidak ada pangeran puteri di sana
Sepatu kaca tidak untuk mendaki
Dongeng-dongeng melestari kecengengan di lereng-lereng
Air mata menjadi telaga-telaga di lembah-lembah
Kamu dan kawan-kawanmu suka memasang kemah
Api unggun mengobarkan dongeng-dongengmu
Kadang aku juga suka melukis dengan guratan telapak kaki
Cuma cacing sanggup mencerna lukisanku
*******
Kelapa Lima, Kupang, 28-11-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H