Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melukis dengan Guratan

28 November 2017   19:15 Diperbarui: 28 November 2017   19:27 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak suka melukis pangeran puteri
Mungkin cukup sepucuk sepatu kaca
Melambung kepala melupa kaki

Tutup simpan saja buku-buku dongengmu
Sejak telinga menjadi intim dengan dongeng
Sejak bisa membaca dan menulis tentang dongeng
Dongeng demi dongeng dalam lukisan-lukisan

Aku bukan penganut kredo
"membebaskan lukisan dari garis"
Aku pun mencibir ketika kredo dikhianati sendiri
Manalah mungkin lukisan tanpa garis

Apakah kamu hanya paham tentang lukisan
Pangeran puteri seantero kredo sampai karedok

Aku suka melukis dengan guratan telapak tanganku
Berkelok-kelok seperti di perbukitan pegunungan
Tidak ada helikopter memikul ke puncak-puncak
Tidak ada pangeran puteri di sana
Sepatu kaca tidak untuk mendaki

Dongeng-dongeng melestari kecengengan di lereng-lereng
Air mata menjadi telaga-telaga di lembah-lembah
Kamu dan kawan-kawanmu suka memasang kemah
Api unggun mengobarkan dongeng-dongengmu

Kadang aku juga suka melukis dengan guratan telapak kaki
Cuma cacing sanggup mencerna lukisanku

*******
Kelapa Lima, Kupang, 28-11-2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun