Marlina sedang nongkrong di bioskop-bioskop di kota-kota
Selama empat babak dalam satu setengah jam
Orang-orang meramaikan hingga berhari-hari
/Babak Pertama/
Dua pria melihat Marlina malam itu
Marlina sedang mengganti lampu di plafon beranda
Mereka melingkari kalender dari recehan
Tidak ada apa-apa pada malam berikutnya
Seperti keramik hitam beku di lantai beranda
/Babak Kedua/
Tiga pria memreteli Marlina pagi itu
Ponsel ngomel dari lampu minyak
Racun direncanakan seketika disambut empat pria
Tanpa perlu suara dan raut maut memberi tanda
Jangan pernah tanya soal dosa milik siapa
Tidak ada jawaban sampai mobil meliuk-liuk
Hanya boleh melotot tanpa boleh berkedip
Surat untuk Bidadari salah alamat ke sabana
Kawanan ternak membaca bergiliran
/Babak Ketiga/
Dua perempuan membela Marlina sore itu
Kata mereka, pria-pria seperti balita satu tahun
Terjebak dalam kutang sambil membawa parang
Begitu saja sudah garang menelanjangi Marlina
Tetapi dua perempuan itu tidak sempat melihat Marlina
Mendengar saja telah menegakkan parang
/Babak Keempat/
Kepala seorang pria tergantung di ambang jendela
Dekat beranda di antara orang-orang ramai
Marlina sudah terbang ke luar negeri
*******
Kelapa Lima, Kupang, 28-11-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H