Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Atas Nama Sang Maha

27 November 2017   21:43 Diperbarui: 27 November 2017   21:43 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

; Sinai Jogja Kupang

Bukan di balik cakrawala sana aku risaukan
Sujud syukur kepada Sang Maha Hidup
Tersungkur di hadapan Sang Maha Maut
Berkibarlah bendera legam berleler darah
Atas Nama Sang Maha

Di balik cakrawala orang-orang berakrobat
Dalam gelap kental siasat kenyal sepakat

Bukan di balik cakrawala sana aku resahkan
Sang mahaguru pergi terburu-buru
Bunga kamboja terselip di telinga
Belum kubingkiskan kembang kalbuku
Atas Nama Sang Maha

Bukan pula di balik bunga kamboja aku kesahkan
Sang mahahajatan terputus bunga rampai
Kelopak bunganya terkelupas di dada
Sekuntum kembang api ditimbun lembab tanah
Atas Nama Sang Maha

Siapa memburu-buru paru
Siapa memberi siapa pula mencuri
Apakah selalu bersengketa antara
Sang Maha Hidup dan Sang Maha Maut

Aku rapuh rebah dalam hitam pejam sepenuh.

*******
Kelapa Lima, Kupang, 27-11-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun