Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Main Gila

21 November 2017   01:53 Diperbarui: 21 November 2017   01:57 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaimana main gila dengan Ricinus Communis
Belaian buaian angin pada anak-anak rambut
Mengusir denging desis layar kapal-kapal Tarsis
Menghela gelap lambung Gadowl Dag
Menghapus muntahan garam Mediterania
Hanya dalam sepejam lampu-lampu Niniwe

Bagaimana main gila dengan Coccus Ilicis
Fajar mengendap-endap di antara dengkur
Terkelupas kulit-kulit daun-daun
Layu kuyu menyambut mekar matahari

Bagaimana main gila dengan gelap gulana
Menyeru-nyeru menyusul Ricinus Communis
Seperti berpulang ke sunyi lambung Gadowl Dag
Membiar tangan kanan kiri menggali liang sendiri

Main gila bagaimana lagi sebelum hangus matahari
Hanya berendam dalam kubangan Coccus Ilicis

*******
Kelapa Lima, Kupang, 21-11-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun