Aku belajar pada hujan
Setiap tetesnya menoreh risalah
Apa siapa ketika di mana
Menggoreskan kisah-kisah dalam ukiran basah
Suaranya adalah mantera-mantera mengunci
Segenap rekaman kemudian reda meredam
Mengukir aksara menyihir bulir-bulir mata
Terkadang bersuara lagi membasah wajah
Aku belajar pada hujan
Kehadirannya memerdu seluruh rindu
Setiap nada dan irama merundung desah basah
Aroma hujan adalah rempah-rempah
Masakan kehidupan sarat makna
Pembangkit selera para pujangga
Aroma hujan adalah balasan dari langit
Tergugah tadah dan tengadah mandah
Uap-uap dupa penuh peluh keluh kesah
Hujan adalah guru dan kawan
Ajaran hujan tidak lapuk dalam waktu
Ujaran hujan tidak luntur dalam ruang
Selalu basah pada jejak dan peta jelajah
Aku belajar pada hujan
Kemahiran mengalirkan suara dan aroma
Kebasahannya merengkuh kegerahan musim mungkir
Hujan tidak pernah mangkir memarkir risalah
Basahnya selalu mampir menyampir kisah
*******
Kelapa Lima, Kupang, 18-11-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H