Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angin Apakah?

22 Oktober 2017   17:27 Diperbarui: 22 Oktober 2017   17:33 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin apakah tidak pernah reda
Menerpa-nerpa menampar-nampar pipiku
Menyepak-nyepak menghajar-hajar

Daun-daun marungga berguguran
Pohon-pohon cendana bertumbangan

Burung-burung decu beterbangan
Hinggap sebentar saja di ranting kering
Celingak-celinguk tanpa sempat mengelus bulu
Terbang lagi entah ke mana

Angin apakah tidak terpantau menara cuaca
Mengoyak-ngoyak kain ikat-kain ikat
Menggedor-nggedor bebak-bebak
Membongkar-bongkar karang
Memporakporandakan sabana-sabana

Aku hanya mampu melihat sekilas
Debu-debu menyerbu mengepung seantero
Wajahmu elok tercakar-cakar
Berbedak luka-luka

Oh, angin apakah mencabik-cabik ini

*******
Kelapa Lima, Kupang, 22 Oktober 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun