Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekelebat Tiada Kudapat

28 Juli 2017   03:28 Diperbarui: 28 Juli 2017   03:36 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

maaf berkali-kali aku hanya menggaris
aspal pantura tanpa jerit besi tergilas besi
jauh sebelum dangdut menggoyang
kursi-kursi mimpi-mimpi penumpang

sepanjang timur barat lepas pemalang ke batang
kembali barat timur lepas batang ke pemalang
sependek waktu menyeret mata dari remang kelam
jendela membingkai sisi wajahmu

maaf aku selalu gagal menolak kehendak
waktu cepat memutar roda dalam bola mataku
urung menggaris utuh meski pada jendela
hanya sebagian sisi wajahmu  

sependek waktu selalu mengelabuiku dalam kelam
tiada kudapat meski sekelebat kainmu

maaf kalau kali ini kucoba dengan kata
sejenak singgah di ujung kainmu

*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun