Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi Datar Bersumbu Pendek

9 Juni 2017   11:58 Diperbarui: 9 Juni 2017   13:39 1922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bumi datar sehampar pandang
Lempengannya tipis tajam
Memangkas sumbu
Menjadi pendek
Sangat pendek
Lebih pendek dari rokmini membakar berahi

Bukankah setiap orang
Menimbun bom waktu dalam
Liang luka koreng kecewa

Bumi bulat berinti bom
Sumbunya panjang sampai permukaan
Jika tersulut pergesekan kemarau
Bisa lekas padam jauh dari inti
Sumbu tenggelam tanpa menunggu
Susi memerintahkan pasukan laut
Permukaan pun tetap tumbuh rukun
Pohon gedung segala nafas bebas
Melintas merangkul

Bumi datar bersumbu pendek
Sedikit kemarau angin menggesek kayukayu
Percikan menyulut sumbu menyambar bom
Luluhlantaklah segala di permukaan

*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun