Mohon tunggu...
gus mukminin
gus mukminin Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Travel Umroh dan haji Plus

Guru Bahasa Indonesia, IkIP Surabaya 87, S 2 Unisda 2012

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mabit di Mina Hotel 1000 Bintang

10 Juli 2022   05:24 Diperbarui: 10 Juli 2022   05:36 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MABIT DI MUDZALIFAH
Hotel 1000 Bintang

Ketika kumandang Adzan magrib  jam 18.55 waktu Arab Saudi (22.55 WIB selesailah Wukuf di Arofah tadi malam) semua  jamaah haji langsung antrian naik bus untuk menuju Mabit di Mina.Tenda-tenda Arofah langsung dikemas karena hanya untuk satu hari saja digunakan dalam satu tahun. Tepatnya 9 Zulhijjah.

Ketika sampai di lembah Masy'aril Haram Mudzalifah jamaah haji segera menunaikan shalat jamak dan qosor magrib dan Isyak dengan satu kali adzan dan dua kali Iqamah berjamaah.

Mudzalifah adalah daerah terbuka padang pasir antara Makah dan Mina yang berjarak 7 KM. untuk Mabit atau singgah dan bermalam dan istirahat untuk jamaah haji sebagai persiapan balanh Jumroh Aqobah 10 Zulhijjah besok. Di sini jamaah bertalibiyah , berdoa dan bersyukur kepada Allah atas limpahan fadhilah dapat melaksanakan Wukuf di Arafah. Jamaah haji tetap berpakaian ihrom 2 lembar tanpa berjahit dan tanpa celana dalam bagi laki-laki.

Mabit di Mina merupakan rukun haji. Jamaah bermalam hingga tengah malam sebelum waktu fajar.

Di Mudzalifah jamaah haji bisa mandi dan ke toilet dengan antrian dan hati-hati tidak boleh memakai sabun dan pasta gigi yang mengandung dan berbau wangi dan menjaga pakaian Ihrom agar tidak najis. Di hamparan padang pasir sebelum istirahat jamaah umroh mengambil kerikil untuk balang jumroh Aqobah tanggal 10 Zulhijjah 7 kerikil dan persiapan besoknya balang  jumroh 11-13 Zulhijjah. Sekali jalan 3 kali lempar jumroh di Jamarot, dibutuhkan  7 kerikil  x 3 (21kerikil) dikalikan 3 hari butuh 63 kerikil.  

Jamaah haji tahun ini sudah tidak usah bingung mencari kerikik sebab sudah disediakan petugas haji dari Arab Saudi. Tapi sebelumnya jamaah haji mengambil sendiri kerikil sebesar ibu jari lebih kecil sedikit. Pertanyaannya, apa jamaah haji sebanyak 1 juta orang semua dapat kerikil di Padang pasir Mudzalifah? Jawabnya semua dapat. Ternyata rahasianya begini,  kerikil yang berada di jamarot, yaitu di  Ula, Wustha dan Aqobah, di bagian bawah ditampung bak-bak untuk diangkut truk dikembalikan di Mina.

Satu juta jamaah haji Akbar tahun ini tidur di Hotel Bintang 1000, yang luar biasa dari hotel biasa. Semua jamaah tidur di atas Padang pasir dengan alas sajadah atau plastik atau perlak yang telah disediakan yang cukup 1 badan oleh jamaah haji dan bantalnya berupa tas tenteng jamaah yang berisi pakaian. Angin berhembus kencang bebas dan dingin. Beratapkan langit yang   bertaburan 1000 bintang gemerlap di langit Mudzalifah dengan  selimut pakaian Ihrom. Untuk tahun ini dan sebelum Pandemi Corona ada peningkatan pelayanan dari Arab Saudi sudah disediakan karpet alas tidur.

Manusia di sini sederajat semua berpakaian ihrom serba putih dan tidak ada yang tidur di hotel bintang 4 atau 5 semuanya sama tidur di atas Padang pasir hingga tengah malam.

Sebelum fajar terbit, semua jamaah haji bersiap-siap berangkat ke Mina untuk persiapan balang  jumroh Aqoba 10 Zulhijjah. Di Mina mabit 3 hari 10 sampai 13 Zulhijjah 1443H untuk balang Jumroh lengkap yaitu Ulo,Wustho dan Aqobah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun