Mohon tunggu...
Agus Buchori
Agus Buchori Mohon Tunggu... Administrasi - Arsiparis

saya seorang guru biasa di sma swasta dan juga pns di Dinas Kearsipan Kabupaten Lamongan. saya menyukai dunia tulis menulis. itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Apakah Hanya Viki?

18 September 2013   14:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:43 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Akhir-akhir ini kita banyak melihat berita tentang gaya bahasa Viki Hendrianto mantan tunangan Saskia Gotik. Gaya bahasa yang campur baur bahkan cenderung asal asalan bila dilihat dari sisi gramatikal bahasa. Orang menjadi ngeh ketika ulasan tayangan salah satu televisi sedang menyajikan cara Viki bertutur. Gayanya terlihat elegan dan memang begitulah penampilannya entah ia tiru dari mana gaya tersebut tapi ada keyakinan penulis bahwa Viki pasti meniru seseorang gaya bicaranya maupun pilihan katanya.

Yang menjadi pertanyaan adalah; apakah bila Viki meniru orang lain berarti  tidak ada lagi yang gayanya sama dengan Viki? Nah, bingungkan. Kalau anda termasuk yang bingung maka mulai hari ini jangan lagi  menghakimi dan ikut menertawakan cara berbahasa Viki  yang  asal-asalan itu. Viki boleh dikatakan, meminjam istilah Grup Band Zamrud-Asal Britis.

Bila kita melihat  tayangan dialog di televisi, sebenarnya yang seperti Viki sangat banyak bahkan di antara yang ikut menertawakan Viki tersebut juga gaya Bahasanya sama dengan Viki, sama dan sebangun, sok kebarat baratan. Mereka sering menginggriskan kata dari Bahasa Indonesia sehingga terdengar mentereng oleh khalayak padahal kalau kata tersebut diartikan ke dalam Bahasa Indonesia akan terbalik susunannya.

Coba kita simak kalimat tokoh baik dari kalangan selebritis, politikus, maupun birokrat yang sering menyelipkan bahasa inggris di dalam susunan kalimatnya dan coba Anda telusuri dalam bahasa aslinya tentu Anda semua akan tertawa bila anda tahu begitu cerobohnya mereka. Akhirnya saya jadi ingat Thukul Arwana yang berlogat Ndeso tapi susunan katanya benar ketika menyelipkan kosa kata asing tapi  dianggap lucu. Aneh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun