Mohon tunggu...
Muhammad IrfanHakim
Muhammad IrfanHakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hanya seorang pembelajar yang berusaha untuk senantiasa belajar. Jika ada kekurangan dari tulisan saya, itu murni kesalahan & kekhilafan saya, maka mohon saran dan masukannya. Sedangkan jika terdapat kebenaran dalam tulisan saya, itu murni kebenaran dari Allah SWT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membangkitkan Manusia Merdeka

22 Juni 2024   13:41 Diperbarui: 22 Juni 2024   13:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kegelapan, kesengsaraan, penjajahan manusia menghantui
Membelenggu erat, pedih menyayat
Rantai raksasa penghalang kemajuan melilit
Rakyat menangis menjerit

Kolonialisme asing telah takluk, namun kolonialisme diri masih menguruk
Mengubur dalam, harapan masa depan
Semakin memendam potensi yang tak tereksplorasi
Menghantarkan pada jebakan stagnasi kemajuan

Manusia merdeka, paripurna, bahagia itu menjadi wacana
Para founding parents menjadi bara api yang menyala
Di kala kegelapan  menyelimuti bangsa
Tergaung suara sumbang, lantang pada ruang pergerakan

Bara api yang sudah menyala, kini harus kita teruskan
Menjadi api unggun besar yang menghangatkan, mengusir kegelapan
Meskipun amanah berat, rintangan melekat
Yakinlah, kita mampu menghidupkan kekuatan kodrat, sehingga manusia merdeka itu hadir tersemat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun