Mohon tunggu...
Gusti Putu Bagus Eka Prastanto
Gusti Putu Bagus Eka Prastanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Jauh Mengenai Hari Raya Kuningan di Bali

13 Maret 2024   16:26 Diperbarui: 13 Maret 2024   16:28 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari Raya Kuningan adalah salah satu perayaan umat Hindu yang penuh makna dan simbolisme. Ini adalah perayaan yang berikutan dari Hari Raya Galungan, yang merupakan perayaan kemenangan kebaikan melawan kejahatan. Hari Raya Kuningan dilaksanakan setiap 210 hari (kurang lebih 7 bulan masehi/6 bulan Bali) pada hari Saniscara Kliwon Wuku Kuningan atau 10 hari setelah Hari Raya Galungan.

Sehari sebelum pelaksanaan Hari Raya Kuningan, umat Hindu melaksanakan Hari Penampahan Kuningan sebagai bentuk persiapan untuk menyambut Hari Raya Kuningan. Pada Hari Penampahan Kuningan, dilakukan persiapan dengan menyembelih hewan ternak dan membuat sesajen untuk persiapan sembahyangan pada Hari Raya Kuningan keesokan harinya.

Pada Hari Raya Kuningan, umat Hindu melakukan persembahyangan menghadap para dewa dan para leluhur. Persembahyangan ini dilakukan dengan menyiapkan sesajen dengan isi ajengan (nasi) yang berwarna kuning. Ajengan yang berwarna kuning memiliki arti simbol kemakmuran. Hal ini diartikan sebagai bentuk terima kasih karena beliau telah melimpahkan rahmatnya untuk kemakmuran di dunia ini.

Setelah perayaan selesai, sesajen yang tidak dipakai akan disimpan sebagai simbol penyimpanan.

Hari Raya Kuningan dimaknai sebagai perayaan kemenangan kebaikan melawan kejahatan. Dikisahkan dalam sejarah, terdapat peperangan antara Bhatara Indah dengan Mayadenawa. Bhatara Indah melambangkan dharma (kebenaran) sedangkan Mayadenawa melambangkan adharma (kejahatan). Peperangan ini dimenangkan oleh Bhatara Indah, sehingga perayaan Galungan dan Kuningan dimaknai sebagai perayaan kemenangan.

Hari Raya Kuningan tahun ini jatuh pada tanggal 9 Maret 2024.

Jadi, kesimpulannya adalah hari Raya Kuningan merupakan perayaan umat Hindu yang penuh makna dan simbolisme. Ini adalah perayaan yang berikutan dari Hari Raya Galungan, yang merupakan perayaan kemenangan kebaikan melawan kejahatan. Pada Hari Raya Kuningan, umat Hindu melakukan persembahyangan menghadap para dewa dan para leluhur dengan sesajen berwarna kuning, yang memiliki arti simbol kemakmuran. Perayaan ini merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan yang dilakukan hari ke-10, dan memiliki tahapan persiapan/pembersihan, pelaksanaan Kuningan, dan penyimpanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun