Sengaja saya menuliskan postingan ini khusus untuk diapresiasikan kepada Bung Mad Mizan yang berani menyuarakan kekritisannya akan adanya “pertarungan kelas sosial” di Kompasiana. Pertama-tama salam kenal dan salut untuk Bung MM. Mencermati tulisan Bung MM, sebetulnya terlihat ada kekecewaan mendalam sekaligus satir didalamnya.
Kekecawaan mendalam Bung MM setidaknya dapat terlihat dalam pernyataannya yang sayacukilkan dari postingannya anda berikut ini ” tidak seperti Kompasianers ABAL-ABAL yang dalam lima menit judul hilang” kalimat ini jelas ditujukan kepada admin Kompasiana yang memberikan perlakuan hak istimewa hanya kepada sebagian anggotanya saja. Anggota yang seperti ini layaknya para "baron" yang memiliki lahan garapan yang luas.
Kemudian yang menarik lagi, Bung MM ini juga mengkritisi teman kompasianer lain yang berstatus sebagai serba TER- atau memiliki status “kelas sosial” yang jauh lebih tinggi dibandingkan teman lainnya yang hanya berstatus Kompasianer abal-abal. Menurutnya, Kompasianer yang seperti ini serba TER- merasa turun derajatjikalau mereka meng-klik apalagi berkomentar di lapaknya kompasianer abal-abal. Begini ungkapnya, “tak lebih Kompasianers Sombong yang akan turun derajat kalau singgah apalagi sekedar baca postingan Kompasianers ABAL ABAL! Jadi saya jamin dia tak tahu postingan ini!”
Ibarat dunia nyata dimana kita mengenal status sosial. Bung MM lewat postingannya sebenarnya ingin menyadarkan kita semua. Ternyata didunia maya sekalipun, yang namanya manusia tidak bisa terlepas dari stratifikasi sosial dan status sosial. Inilah yang kemudian menyebabkan adanya kelas sosial di Kompasiana.
Oleh karenanya, dalam pandangan saya, mungkin Bung MM ini hendak menyuarakan sebuah bentuk perlawanan kelas sosial di Kompasiana. Postingan Bung Mad Mizan secara gamblang, bisa jadi sebenarnya ingin meneriakan; “bersatulah wahai kompasianer abal-abal. Hapus “kelas sosial” di Kompasiana “ dan mari dukung gerakan untuk tidak meng-klik mereka yang di istimewakan statusnya lebih tinggi dari kita kompasianer abal-abal.
Untuk Bung MM saya mohon maaf apabila apa yang saya sampaikan dalam postingan ini ada yang salah dan keliru untuk itu saya mohon koreksi dan tanggapannya.
Terima Kasih, Wasalam...
Ttd
Warga Baru Kompsiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H