Mohon tunggu...
Agus Fendi Handoko
Agus Fendi Handoko Mohon Tunggu... Guru - SDN 2 Sinanggul

Guru Penggerak Angkatan 7 Kab.Jepara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai Pendidikan Sejati di Era Modern

13 November 2023   20:55 Diperbarui: 13 November 2023   20:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SDN 2 Sinanggul. Dokpri

Selanjutnya, fokus pada kemandirian dan kreativitas yang diwariskan oleh Ki Hajar Dewantara masih sangat penting. Era modern menuntut kemampuan individu untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam teknologi dan lingkungan kerja yang dinamis. Pendidikan yang mendorong kemandirian dan pengembangan potensi memberikan bekal bagi individu untuk sukses dalam lingkungan yang terus berubah.

Konsep pendidikan inklusif yang dipromosikan oleh Ki Hajar Dewantara memiliki relevansi yang besar di era ini. Masih banyak negara di seluruh dunia yang berjuang untuk memastikan akses pendidikan yang setara bagi semua individu, terlepas dari latar belakang sosial dan ekonomi mereka. Pendidikan inklusif adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkesempatan sama.

Terakhir, pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pengembangan kemampuan sosial juga sangat sesuai dengan era modern yang sangat terhubung ini. Kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan memahami berbagai budaya menjadi sangat penting dalam lingkungan yang semakin global dan berinterkoneksi. Pendidikan sejati tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan akademis, tetapi juga dengan kemampuan untuk berinteraksi dan berkontribusi dalam masyarakat yang beragam.

Dengan demikian, pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan sejati terus memberikan panduan yang berharga untuk mencapai pendidikan yang relevan, berarti, dan inklusif di era modern ini.

Untuk mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan sejati di era modern, diperlukan kerja sama yang erat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat. Beberapa langkah konkret yang dapat diambil meliputi:

Pertama, penting untuk mengembangkan kurikulum yang lebih berfokus pada pendidikan karakter. Sekolah harus merancang program-program yang memprioritaskan pengajaran nilai-nilai moral, etika, empati, dan tanggung jawab kepada siswa. Ini akan membantu membentuk karakter yang kuat dalam generasi muda, sehingga mereka dapat menjadi warga yang bertanggung jawab dan beretika dalam masyarakat.

Kedua, peningkatan kualitas guru sangat penting. Guru memiliki peran utama dalam mewujudkan pendidikan sejati. Mereka perlu diberikan pelatihan yang memungkinkan mereka mengajar dengan efektif, mendorong kemandirian siswa, dan membantu mereka mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Dukungan berkelanjutan untuk pengembangan profesional guru sangat diperlukan.

Ketiga, akses pendidikan yang merata harus menjadi prioritas pemerintah. Pemerintah harus berkomitmen untuk memastikan bahwa semua individu, tanpa memandang latar belakang ekonomi mereka, memiliki akses yang setara ke pendidikan. Program beasiswa, bantuan keuangan, dan inisiatif lainnya dapat membantu mengatasi hambatan ekonomi yang mungkin menghalangi akses pendidikan.

Terakhir, era modern juga membawa kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Penggunaan teknologi pendidikan yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran, memfasilitasi akses ke sumber daya pendidikan yang beragam, dan mendukung kemandirian siswa. Investasi dalam infrastruktur teknologi pendidikan dan pelatihan bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi ini dalam pembelajaran dapat membawa manfaat besar dalam mewujudkan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan sejati.

Dengan kerja sama antara pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat, implementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan sejati dapat menjadi kenyataan di era modern ini, memberikan dampak positif yang berkelanjutan pada pendidikan dan masyarakat.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan sejati tetap relevan di era modern ini. Konsepnya tentang pembentukan karakter, kemandirian, pengembangan potensi, dan pendidikan inklusif adalah landasan yang kuat untuk membangun sistem pendidikan yang lebih baik. Implementasi pemikirannya memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, tetapi dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih etis, kreatif, dan inklusif di masa depan. Ki Hajar Dewantara adalah sosok yang membawa warisan berharga dalam pemikiran pendidikan, yang dapat terus menginspirasi kita dalam upaya mencapai pendidikan sejati di era modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun