Mohon tunggu...
Agus Fendi Handoko
Agus Fendi Handoko Mohon Tunggu... Guru - SDN 2 Sinanggul

Guru Penggerak Angkatan 7 Kab.Jepara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Piknik vs Guru Terdidik

6 Oktober 2023   18:39 Diperbarui: 6 Oktober 2023   23:29 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia pendidikan, perdebatan seputar peran guru dalam membentuk masa depan siswa selalu relevan. Salah satu topik yang telah menjadi subjek perdebatan adalah apakah guru piknik (guru yang mengejar liburan panjang dan waktu luang) lebih efektif dibandingkan dengan guru terdidik (guru yang terus-menerus mengembangkan diri mereka). Dari kedua kasus ini tentunya akan muncul argumen-argumen yang mendukung kedua sisi perdebatan dan mencoba memahami mana yang dapat berdampak lebih positif di ruang kelas.

Pengembangan profesional adalah unsur kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru yang berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka cenderung lebih efektif dalam membantu siswa mencapai potensi mereka. Di sinilah muncul perdebatan tentang guru piknik yang mungkin kurang terlibat dalam pengembangan profesional mereka selama liburan. Pengembangan yang berkelanjutan membantu guru memahami perkembangan terbaru dalam kurikulum, teknologi pendidikan, dan pendekatan pengajaran yang lebih efektif.

Kurangnya keterlibatan dalam pengembangan profesional selama liburan dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan guru untuk mengajar. Ketika guru tidak mengikuti perkembangan terbaru dalam pendidikan, mereka mungkin terjebak dalam metode pengajaran yang sudah ketinggalan zaman atau kurang relevan dengan kebutuhan siswa modern. Hal ini bisa menghambat potensi pendidikan yang lebih baik.

Meskipun pengembangan profesional penting, harus diakui bahwa guru juga membutuhkan istirahat dan waktu untuk merilekskan pikiran mereka. Mereka berjuang keras sepanjang tahun untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa mereka, dan liburan memberikan kesempatan untuk menghilangkan stres dan meremajakan diri. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara waktu untuk mengisi ulang energi dan waktu untuk meningkatkan kualitas pengajaran.

Sebagai solusi, pendekatan yang bijaksana adalah mendorong guru piknik untuk tetap terlibat dalam pengembangan profesional mereka, tetapi dengan menghormati kebutuhan mereka untuk beristirahat. Mungkin ada cara untuk mengintegrasikan pembelajaran dan pembaruan keterampilan selama liburan yang tidak membebani guru secara berlebihan. Sebagai contoh, kursus online atau seminar jarak jauh dapat menjadi alternatif yang baik yang memungkinkan guru untuk tetap terhubung dengan perkembangan terbaru tanpa harus meninggalkan waktu liburan mereka sepenuhnya.

Sebuah kesimpulan yang pasti dalam perdebatan Guru Piknik vs. Guru Terdidik mungkin sulit untuk dicapai. Kedua jenis guru memiliki nilai dan manfaat masing-masing. Guru piknik bisa mendapatkan manfaat dari waktu luang yang mereka miliki untuk merenungkan dan mereset diri mereka, sementara guru terdidik menekankan pada pengembangan berkelanjutan.

Dalam praktiknya, pendidikan yang efektif mungkin memerlukan keseimbangan antara kedua pendekatan ini. Guru harus memiliki kesempatan untuk beristirahat, namun juga harus mendorong pengembangan diri mereka. Sistem pendidikan yang baik akan memberikan dukungan untuk keduanya, memungkinkan guru untuk menjadi lebih efektif di ruang kelas dan memberikan pengalaman pembelajaran yang positif bagi siswa mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun