Mohon tunggu...
Gusdiwo Rinoyo
Gusdiwo Rinoyo Mohon Tunggu... -

Love Hope and Dream

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Visi Misi Koalisi: Untuk Rakyat atau Partai?

17 Mei 2014   14:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Visi Misi Koalisi : Untuk Rakyat atau Partai ?

Oleh: Gusdiwo Rinoyo Mahasiswa PKnH FIS UNY

Pemilu merupakan agenda besar dan wajib bagi negara demokrasi seperti Indonesia. Pemilu yang merupakan ciri dari negara demokrasi akan menentukan pemerintahan negara Indonesia. Pemilu legislatif telah dilaksanakan, tentunya dengan biaya yang sangat besar dan telah diketahui hasilnya. Para caleg yang berhasil terpilih dapat tersenyum lebar menuju kursi yang akan didudukinya selama 5 tahun masa jabatan kedepan dengan mengemban amanah yang besar dari rakyat Indonesia untuk bekerjasama menjalankan pemerintahan.

Bagi para caleg yang gagal pun bisa tersenyum menuju rumah rumah warga, desa-desa ,tentunya untuk mengambil kembali uang money politic mereka ataupun bisa tersenyum-senyum sendiri didalam Rumah Sakit Jiwa dengan mengemban misi penting dari keluarga agar cepat sembuh. Namun ada hal yang perlu lebih dikhawatirkan dari hasil pemilu legislatif tahun ini yaitu dengan tingkat Golput pada Pemilu Legislatif yang lebih tinggi dari Pemilu periode sebelumnya yaitu dengan prosentase sekitar 24,89 %, lebih besar dari pemenang pemilu Legislatif yaitu PDI-P dengan prosentase hanya sekitar 18,95 %.

Dengan semakin tingginya angka Golput, rakyat terlihat jelas semakin tidak percaya akan janji dan visi-misi yang dikobarkan oleh partai melalui kampanye-kampanye, menjadikan mereka seakan tidak sudi untuk mengikuti Pemilu. Namun tentunya ada faktor lain yang menjadikan mereka memilih untuk Golput seperti tidak mengenal caleg yang maju dalam pemilu, tuntutan pekerjaan, jarak yang jauh dari tempat pemilihan dan lain sebagainya.

Pemilu Pilpres baru akan dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2014, namun sejak berakhirnya Pemilu legislatif dan munculnya hasil Quick Count, partai-partai mulai menjalin koalisi dengan dengan partai lain untuk mengusung Capres dan Cawapres mereka untuk maju menuju Pemilu Pilpres, tentunya untuk mendapat kursi sebagai kepala pimpinan negara Indonesia. Berbagai lobby-lobby maupun segala cara digunakan untuk mendapatkan koalisi yang kuat untuk maju dalam Pemilu Pilpres 2014.

Berbagai teknik lobby dikerahkan untuk mendapatkan koalisi dengan partai lain tentunya dengan menyamakan visi-misi mereka , arah dan tujuan kemana bangsa Indonesia akan dibawa selama masa pemerintahan 5 tahun kedepan. Namun ada ketakutan dari visi misi yang akan diusung oleh poros koalisi yang akan maju dalam pemilu Pilpres 2014, 5 Juli mendatang. Apakah visi misi yang mereka usung adalah visi misi yang memihak dan untuk kepentingan rakyat, atau ada visi misi tersembunyi didalam visi misi bersama para partai didalam koalisi yang didalamnya lebih memihak kepada kepentingan partai atau pihak yang berkepentingan?

Jika visi dan misi yang terjalin dalam koalisi adalah hal yang sangat mengutungkan dan memihak rakyat, maka hal itu adalah hal yang membahagiakan untuk kita semua. Visi-misi yang akan memajukan bangsa Indonesia, sehingga tidak dipandang hina ataupun remeh oleh bangsa lain. Visi misi yang akan membawa kesejahteraan rakyat tentunya adalah visi misi yang diidam-idamkan oleh semua rakyat. Namun disisi lain, tentunya ada hal yang mengkhawatirkan rakyat Indonesia. Jika hanya melihat secara nyata dengan mata telanjang tentunya yang terlihat adalah janji-janji manis para Capres dan Cawapres kepada rakyat sebagi pencitraan mereka untuk mendapatkan hati rakyat.

Namun jika kita melihat lebih dalam tentunya dapat dimungkinkan ada visi misi tersembunyi didalam janji-janji manis yang diucapkan oleh para Capres dan Cawapres. Jika visi-misi yang akan diusung dan ditanamkan pada Capres dan Cawapres adalah visi misi untuk membawa kesejahteraan bagi partai tersebut. Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena sangat banyak hal yang dikorbankan dalam mengikuti Pemilu baik dari segi pemikiran, tenaga maupun dari segi materi yang jumlahnya sangat banyak dan mungkin dapat cukup untuk mensejahterakan rakyat miskin. Setelah mereka mendapatkan kursi di dalam pemerintahan baik sebagai pemimpin bangsa Indonesia maupun anggota DPR maupun DPD sangat dimungkinkan akan timbul pemikiran dari para wakil rakyat untuk mengembalikan modeal meraka yang digunakan dalam mengikuti Pemilu.

Para capres dan cawapres akan lebih mementingkan kepentingan partai yang mengusung mereka sebagai balas budi terhadap partai yang telah mengusungnya. Jika hal itu terjadi maka tentunya akan berimbas pada lembaga yang akan dibawahnya, mereka akan mengikuti apa yang dilakukan oleh pemimpin mereka.  Para wakil rakyat di lembaga-lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif secara sembunyi-sembunyi akan berjalan sesuai kepentingan partai Visi misi tersebut tentunya akan membawa dampak buruk didalam pemerintahan bangsa indonesia selanjutnya dan merusak tatanan pemerintahan negara indonesia dan akan semakin menyengsarakan rakyat dan akan menghancurkan bangsa indonesia kedepannya.

Hal-hal yang dikhawatirkan oleh rakyat Indonesia akan semakin banyak bermunculan seiring dengan semakin dekatnya peaksanaan Pemilu Presiden 2014 dan isu isu yang bermunculan untuk pencitraan para Capres dan Cawapres ataupun untuk menjatuhkan Capres dan Cawapres yang akan maju dalam pemilu Pilpres 2014. Sebagai rakyat Indonesia, kita tentunya berharap visi misi yang dibawa oleh para calan pemimpin bangsa ini akan semakin memajukan bangsa Indonesia dan mensejahterakan rakyat Indonesia. Dan semoga pemimpin yang terpilih nanti, dapat secara tegas memimpin bangsa ini dan lebih memihak kepada kepentingan rakyatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun