Untuk menanggulangan kemiskinan memang kembali lagi ke personal warga bagaimana memberdayakan dirinya sendiri. Karakter harus dirubah agar bisa mengikuti pertumbuhan perkotaan dan tingkat pemenuhan kebutuhan hidup. Prilaku komsumsif harus disesuaikan dengan tingkat penghasilan.
Apapun yang bisa dikerjakan dan menjadi ladang penghasilan di Kota Bekasi terbuka lebar. Kepadatan penduduknya pasti membukan ‘ladang penghasilan baru’. Apapun yang dikerjakan asal halal pasti akan menghasilkan pemasukan yang layak, apalagi hanya sekedar makan.
Cobaya banyangkan, 2,6 juta manusia itu pasti perlu makan, transportasi, hunian dan lain-lain yang pasti menjadi ladang empuk sumber penghasilan. Mulai dari menjual jenis berbagai makanan, kebutuhan rumah tangga dan kerja-kerja lain sebagai konskensi kepadatan penduduk pasti ada. Tinggal mau atau terus termangu menyesali nasib.
Dalam 19 tahun usia Kota Bekasi yang terus bergerak maju memang ada dampak positif dan negatif. Tinggal bagaimana kita bisa menyesuikan sebagai warga kota harus pintar (smart) mengikuti perkembangan kota dengan terus berusaha, bekerja dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan yang terkecil di lingkungan masyarakat. SALAM PATRIOT –Dirgahayu Kota Bekasi Ke-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H