Mohon tunggu...
Bagus Made Arisudana
Bagus Made Arisudana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Direktur BUM Desa Teja Kusuma, Desa Tejakula

Hobi saya membaca dan melakukan perjalanan ke tempat - tempat baru. harapan bisa selalu menjadi teladan bagi orang-orang sekitar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perilaku Overconfidience, Over Reaction dan Herding Bias dalam Pengelolaan Wisata Desa Tejakula

13 Oktober 2023   01:15 Diperbarui: 13 Oktober 2023   01:17 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Over reaction pada dasarnya menyatakan bahwa pasar telah bereaksi secara berlebihan terhadap suatu informasi (De Bond and Thaler, 1985). Artinya over reaction merupakan salah satu perilaku keuangan dimana investor memiliki emosi berlebih di pasar saham yang biasanya reaksi berlebihan itu terhadap suatu informasi baru.

c.  Herding Bias 

Perilaku Herding dapat terjadi saat informasi yang dimiliki seseorang lebih dipengaruhi oleh informasi sebuah keputusan publik, kelompok maupun investor lain dalam pengambilan keputusan berinvestasi (Areiqat et al., 2019). Investor memiliki anggapan bahwa investor lain mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam berinvestasi. Oleh karena itu investor lebih percaya dan mengikuti keputusan yang dibuat oleh investor lain yang dianggap kemampuannya lebih baik. Herding dapat membuat seseorang tiba-tiba merubah keputusannya karena herding sangat terpengaruh dengan pilihan investasi orang lain. Walaupun pilihan masyarakat mungkin saja buruk (Atiqoturrosyidah Humairoa dan Bagus Panuntun, 2022).

III.  PEMBAHASAN

Berdasarkan dari pengertian secara teori mengenai apa itu perilaku keuangan overconfidence, over reaction dan herding bias itu sendiri maka dalam hal Pengelolaan Wisata Desa Tejakula hal ini banyak terjadi dan menyebabkan lambatnya perkembangan kemajuan Desa Tejakula dalam pengelolaan wisata walaupun tidak dipungkiri pengelolaan wisata di desa Tejakula sudah ada dan sudah berjalan cukup baik hanya saja belum maksimal dirasakan dampaknya oleh masyarakat dan belum maksimal meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) di Desa Tejakula. Mengapa itu bisa terjadi? agar lebih jelas dalam penelitian ini kita lihat hubungan secara teori antara perilaku keuangan tersebut dengan bagaimana pengelolaan wisata desa Tejakula.

a.  Hubungan Perilaku Overconfidience terhadap Pengelolaan Wisata Desa Tejakula

Secara teori perilaku overconfidience merupakan suatu perilaku individu yang biasanya memiliki keyakinan diri berlebih. Seperti dalam penelitian Shefrin (2007) yang membagi perilaku overconfidience menjadi dua kelompok yaitu terlalu percaya diri terhadap kemampuan atau overconfidience about ability dan terlalu percaya diri terhadap pengetahuan atau overconfidience about knowledge. Sama halnya dalam pengelolaan wisata desa Tejakula banyak terdapat orang atau individu yang merasa terlalu percaya diri terhadap kemampuannya menganggap diri mereka lebih baik dari pada orang lain, disetiap pembahasan rencana pengembangan wisata desa, orang -- orang ini selalu merasa tanpa kehadiran mereka maka pengembangan wisata itu tidak akan berjalan. Selain itu ada juga orang yang merasa terlalu percaya diri terhadap pengetahuannya menganggap diri mereka tahu lebih banyak dari orang lain. Mereka merasa ketika ada orang lain yang berkomentar atau memberi masukan mengenai rencana pengembangan wisata tersebut dianggap tidak penting dan pandangannyalah paling benar dengan segudang alasan dan pemahaman yang mereka miliki. Hal -- hal ini seringkali membuat bingung dan menjadikan pengambil kebijakan menjadi ragu, dikarenakan kurangnya dukungan dari masyarakat yang dianggap sebagai tokoh.

Suatu ketika dalam perencanaan pengembangan wisata alam berlokasi di cesar ceking. Awalnya konsep sudah dengan sangat matang direncanakan dan sudah lumayan menghabiskan anggaran dari Desa dan BUM Desa, tetapi karena terjadi konflik di masyarakat di tambah lagi dengan adanya pandemic covid 19 mengakibatkan lokasi wisata alam tersebut terbengkalai dan hanya menyisakan puing -- puing dan cerita bahwa di lokasi tersebut pernah ada tempat wisata selfi yang instagramable. Investasi yang dilakukan pemerintah desa seolah -- olah tidak menghasilkan dan hanya menjadi bahan evaluasi.

b.  Hubungan Perilaku Over Reaction terhadap Pengelolaan Wisata Desa Tejakula

Over reaction ini pada dasarnya menyatakan bahwa pasar telah bereaksi secara berlebihan terhadap suatu informasi (De Bond and Thaler, 1985). Hubungannya dengan pengelolaan wisata desa tejakula ini sangat erat kaitannya, contoh saat Karang Taruna Kumara Sentana Graha melaksanakan event Festival Wisata Desa tujuannya untuk mengenalkan Potensi Desa yang kami cintai. Kami mengundang dan mengajak para seniman untuk ikut berpartisipasi dalam pementasan diacara tersebut harapannya dapat menghasilkan income dan menjadi kegiatan berkelanjutan guna meningkatkan prekonomian masyarakat. Dukungan pemerintah desa sangat maksimal dengan dianggarkannya dana senilai Rp. 70.000.000,- dan hal ini kami informasikan ke semua pihak termasuk seniman yang ada di desa Tejakula.

Kenyataan dilapangan banyak pihak yang mengintervensi dalam kegiatan, banyak yang ingin tampil tetapi menetapkan biaya yang tidak sedikit. Kegiatan tersebut akhirnya berjalan dan bisa dikatakan sukses, realisasi anggaranpun tidak sedikit bahkan jauh melebihi dari anggaran yang diberikan pemerintah desa, walaupun demikian kami merasa puas. Evaluasi dari hal tersebut, dengan simpulan kegiatan ini tidak bisa dijalankan setiap tahunnya, artinya untuk apa membuat event jika antara apa yang kita keluarkan tidak sebanding dengan apa yang kita dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun