Mohon tunggu...
Gusblero Free
Gusblero Free Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Freelance

Ketika semua informasi tak beda Fiksi, hanya Kita menjadi Kisah Nyata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saksikan Indonesia!

29 Agustus 2018   21:16 Diperbarui: 29 Agustus 2018   22:58 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hasil olahan pribadi

Sebuah pelajaran berharga kita petik hari ini saat pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berhasil meraih medali emas pada Asian Games 2018. Usai melakukan sujud syukur ia berlari mengelilingi arena mengibarkan bendera Merah Putih lalu menyempurnakan persembahan kemenangan itu dengan memeluk dua bapak Republik ini Jokowi dan Prabowo dalam luapan kegembiraan yang sangat mengharukan.

"Biar tahu masyarakat Indonesia, Prabowo dan Jokowi tidak ada apa-apa. Hanya itu orang-orang yang syirik karena kesuksesan mereka. Jadi kita harus menjaga hati kita sama-sama. Kita satu bangsa, satu negara, masak kita harus terpecah-belah karena hal tidak penting," ia berucap terbata dengan pipi berlinang air mata.

Hanifan, pesilat muda berusia 19 tahun itu, bisa jadi merupakan petunjuk dari Allah Yang Maha Kuasa yang ditampilkan begitu nyata di hadapan kita semua. Ketika banyak tokoh di negeri ini justru bermain silat lidah penuh tipu muslihat, ia menampar para penumpang gelap Republik ini yang hanya gemar berkoar tentang kekuasaan namun tidak pernah cukup rasa bangga pada negeri ini dengan mengibarkan bendera Merah Putih.

Dialah wajah Indonesia yang senyatanya. Mengukir prestasi untuk Negeri. Sekecil apapun yang telah dilakukannya, ia adalah pahlawan untuk Merah Putih yang hari ini tengah tercabik-cabik. Negeri ini, negeri gemah ripah dengan toleransi ke-bhineka-an yang dahsyat, tidak akan pernah kekurangan tinta emas untuk mencatatkan prestasi anak bangsanya.

Sangat-sangat jauh berbeda dengan para pecundang yang gemar mengumbar intrik disetiap terjadi momen perhelatan politik. Akan selalu ada penumpang gelap dalam perjalanan sejarah bangsa, tetapi dia tiada akan tercatat dalam buku emas, disebabkan mereka hanyalah segerombolan orang-orang munafik.

Hari ini kita patut kita bangga dan syukuri sebagai sebuah momentum kebangsaan sekaligus sebagai sebuah pesan yang bisa dilihat seluruh masyarakat dunia. Jokowi dan Prabowo bukanlah musuh. Ia adalah dua bersaudara anak bangsa yang mengambil peran dalam posisisnya masing-masing. Saksikan Indonesia!

Dua belas hari sesudah peringatan Kemerdekaan RI yang ke-73 Inspirasi Kebangsaan itu muncul. Kita berlomba untuk kejayaan Negeri ini, dan tak akan pernah membiarkan bangsa ini terpecah belah oleh mereka yang jiwanya penuh makar sejak dalam pikiran oleh karena rakusnya hasrat pada kekuasaan.

Wonosobo, 29 Agustus 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun