# potret Anak Singkong sang inspiratif
Chairul Tanjung atau lebih akrab dengan sapa an bapak CT memulai bisnisnya dari nol. CT bukanlah berasal dari keluarga kaya, melainkan lahir dari rahim seorang ibu yang hidup sederhana. Ayah CT adalah jurnalis koran dengan penghasilan tidak begitu besar.
Sayangnya,taqdir berkata lain sehingga sang ayah harus putus hubungan kerja lantaran perusahaannya bermasalah dengan pemerintahan orde baru. Kondisi ini yang membuat CT dan keluarganya semakin terpuruk. Padahal, CT---saat itu---masih menempuh pendidikan.
Namun, keterpurukan tidak lantas membuat CT menyerah. Ia terus berjuang untuk belajar di bangku pendidikan formal. Akhirnya, CT berhasil melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi hingga mendapatkan gelar MBA dari Executive Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM).
CT memulai bisnisnya dari membuka toko peralatan kedokteran dan laboratorium di sekitar Pasar Senen, Jakarta. Akan tetapi, keberuntungan belum berpihak---akhirnya usaha CT bangkrut.
Usai kegagalan itu, CT kembali membangun bisnis bersama beberapa temannya. Ia membuka usaha di segmen ekspor sepatu untuk anak-anak. Meski masih berpayung di perusahaan besar dan meminjam modal dari bank, bisnis CT kali ini terbilang sukses.
Kesuksesan CT dan tiga temannya perlahan terlihat. Namun, perbedaan pandangan memisahkan mereka---CT memutuskan untuk membangun bisnis sendiri. Berawal dari sini, CT mulai mencari relasi baru. Ia tak pernah memilih ataupun memandang status sosial relasinya.
Karena itu, dalam waktu singkat, CT berhasil membangun kembali bisnis yang goyah akibat keretakan tim. Kemudian, ia mendirikan Para Group dengan perusahaan induk Para Inti Holdindo.
Bangkit dari kegagalan dan terus melangkah maju, itulah yang dilakukan Chairul Tanjung. Ayah dua anak ini tak pernah takut gagal; ia selalu optimis dalam memandang setiap impian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H