Mohon tunggu...
Ahmadi Pramuja
Ahmadi Pramuja Mohon Tunggu... Jurnalis - ""Sekedar Hoby""

Assalamualaikum temen-temen kenalin nama gua itu tu di atas gua bebas mau di panggil apa mau Ahmad terserah or pram up to you hhh sokk pede

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tauladan Bocah Gunung, Siapakah?

5 Maret 2020   19:36 Diperbarui: 5 Maret 2020   21:29 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/XcBgSsHDek1MDPTf6

# potret Anak Singkong sang inspiratif

Chairul Tanjung atau lebih akrab dengan sapa an bapak CT memulai bisnisnya dari nol. CT bukanlah berasal dari keluarga kaya, melainkan lahir dari rahim seorang ibu yang hidup sederhana. Ayah CT adalah jurnalis koran dengan penghasilan tidak begitu besar.

Sayangnya,taqdir berkata lain sehingga sang ayah harus putus hubungan kerja lantaran perusahaannya bermasalah dengan pemerintahan orde baru. Kondisi ini yang membuat CT dan keluarganya semakin terpuruk. Padahal, CT---saat itu---masih menempuh pendidikan.

Namun, keterpurukan tidak lantas membuat CT menyerah. Ia terus berjuang untuk belajar di bangku pendidikan formal. Akhirnya, CT berhasil melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi hingga mendapatkan gelar MBA dari Executive Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM).

CT memulai bisnisnya dari membuka toko peralatan kedokteran dan laboratorium di sekitar Pasar Senen, Jakarta. Akan tetapi, keberuntungan belum berpihak---akhirnya usaha CT bangkrut.

Usai kegagalan itu, CT kembali membangun bisnis bersama beberapa temannya. Ia membuka usaha di segmen ekspor sepatu untuk anak-anak. Meski masih berpayung di perusahaan besar dan meminjam modal dari bank, bisnis CT kali ini terbilang sukses.

Kesuksesan CT dan tiga temannya perlahan terlihat. Namun, perbedaan pandangan memisahkan mereka---CT memutuskan untuk membangun bisnis sendiri. Berawal dari sini, CT mulai mencari relasi baru. Ia tak pernah memilih ataupun memandang status sosial relasinya.

Karena itu, dalam waktu singkat, CT berhasil membangun kembali bisnis yang goyah akibat keretakan tim. Kemudian, ia mendirikan Para Group dengan perusahaan induk Para Inti Holdindo.

Bangkit dari kegagalan dan terus melangkah maju, itulah yang dilakukan Chairul Tanjung. Ayah dua anak ini tak pernah takut gagal; ia selalu optimis dalam memandang setiap impian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun