Mohon tunggu...
M.G Adib
M.G Adib Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

nyepi di gusadib.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terkadang

10 Agustus 2016   12:44 Diperbarui: 10 Agustus 2016   12:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebenarnya ingin sekali saya menafsirkannya untuk anda. Mungkin sedikit bercerita tentang beberapa peristiwa dan juga hal-hal yang mungkin bisa menjawab anda atas kemungkinan pertanyaan dari mana inspirasi penulisannya dan juga pesan apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Betapa pun saya mampu menceritakannya dengan jelas pada anda saya khawatir dengan menambahkan “tafsir” akan mendistorsi atau mendangkalkan pesan penulis. Lebih baik anda yang menafsirkan dan menikmatinya sendiri tanpa sumbangan penjelas dari saya.

Jelasnya, akumulasi pengalaman dan pergulatan pemikiran akan mampu memberikan sentuhan pada kita. Di setiap hal-hal yang mungkin kita tidak pernah mengerti dan rasakan. Dari tempat seperti itulah penulisnyamencangkul nilai-nilai yang terpendam dan jarang ditemukan orang lain. Tentunya untuk kita renungi bersama. Barangkali, saat membacanya dengan hati sungguh-sungguh anda dan saya dapat tersenyum, sedih, menanggis atau bahkan tanpa ada yang kita dapatkan sama sekali. Semua tergantung pada diri kita masing-masing.

Lebih dari itu semua saya ingin mengucapkan selamat atas keputusan penulisnya untuk menimba ilmu di negeri yang pada masanya pernah menguasai sepertiga bumi ini. Selamat belajar bro. Selamat Berkarya!

Terkadang

Setiap malam suasana terasa berbeda
Mimpi-mimpi terkadang terasa nyata
Hampir setiap detik aku berpikir
Bisakah aku melindungi orang yang kusayangi

Lautan realita menghempas itu semua
Dunia seakan berbalik melawanku
Mereka menginginkan damai, tapi perang
Mereka menginginkan kesetiaan, tapi pengkhianat
Mereka menginginkan kebenaran, tapi kebohongan
Mereka menginginkan harga diri, tapi kebanggan murahan

Salahkah aku yang berusaha menjadi yang terbaik untuk orang-orang yang aku sayangi
Seakan semua yg aku lakukan salah

Terkadang aku berharap sang kekasih menyapa lembut dan berkata “kuatkanlah hatimu
sayang, dunia akan kau taklukan bersamaku”.
Terkadang aku rindu saat para sahabat datang dan berkata “ayo kawan, dunia milik kita, sambutlah”

Namun itu hanya terkadang

Aku bukanlah orang gila.
Aku hanya terlalu banyak melihat realita hidup yang tidak semua orang melihatnya

Kalo mereka bilang aku gila, sudahlah
Aku hanya seorang yg berusaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun