Setiap manusia di muka bumi ini tentu memiliki masa lalu yang membuat dirinya menderita. Bahkan hingga dalam waktu lama penderitaan tersebut ada yang  masih membekas kuat dalam hatinya. Penderitaan pada diri seseorang  terjadi karena adanya rasa sakit hati seseorang  yang kecewa dengan kondisi ekonomi, cinta, karier yang tidak jelas, bisnis yang gagal atau karena di khianati teman dan lain- sebagainya. Semua itu diterima seseorang sebagai suatu kejadian yang menyakitkan hati di masa yang telah lalu.
Rasa sakit hati yang terus menerus disimpan dalam hati seseorang, akan menjadi tumpukan-tumpukan sampah yang tidak berguna dan sangat tidak baik  serta terus tertimbun memenuhi perasaan diri seseorang. Seiring dengan perjalanan waktu, sampah-sampah tersebut  akan mewujud  menjadi penyakit dalam diri sehingga menggangu rasa bahagia, damai dan tentram.
Analogi berpikir yang  realistis dalam hal ini adalah, seandainya di dalam rumah kita banyak barang-barang yang tidak berguna dan berserakan dimana-mana, apakah itu di ruang utama, kamar  keluarga atau di kamar tidur, tentu akan membuat pikiran kita juga semrawut seperti barang-barang yang berantakan letaknya seperti yang  kita lihat setiap harinya. Mata kita pasti menginginkan untuk selalu bisa memandang sesuatu yang dapat mendatangkan rasa nyaman, sehingga juga akan  mengantarkan pikiran pada kondisi yang nyaman pula. Semua itu hanya akan tercipta jika mata kita memang bisa mendapatkan asupan pandangan yang indah, rapi dan bersih. Â
Namun sebaliknya, Â mata ini akan merasa tidak nyaman bila yang dilihat adalah benda-benda yang berantakan dan kotor, sehingga membuat pikiran mudah stress serta mudah emosi. Oleh sebab itu biasakan membersihkan barang-barang yang tidak berguna dan tatalah dengan serapi mungkin semua barang-barang anda, agar pikiran dan perasaan anda merasa nyaman dan tenang serta tidak mudah stress.
Rumah adalah istana kedamaian bagi setiap individu penghuninya,  yang normatifnya juga pasti akan memberikan kenyamanan dan kedamaian bagi setiap penghuninya. Maka dari itu jika kita ingin untuk menjadikan rumah kita sebagai istana kedamaian, maka salah satu yang perlu diperhatikan secara fisik adalah membuang barang-barang tidak berguna atau sampah  yang ada di dalam rumah tersebut, agar rumah menjadi bersih, rapi, indah di pandang  dan nyaman sebagai tempat tinggal
Begitu pula dengan diri kita sendiri, kehidupan masa lalu yang membuat kita sakit hati, menderita batin, dendam, bahkan dendam kesumat dapat diibaratkan sampah-sampah yang tidak ada artinya dan sama sekali tidak ada manfaatnya dibiarkan di dalam rumah, oleh sebab itu segera membuang sampah adalah hal yang harus kita lakukan, agar diri kita bisa merasakan kebersihan, keindahan, kenyamanan dan kedamaian dalam diri kita sendiri. Tidak ada orang yang bisa membersihan sampah-sampah dalam jiwa seseorang, sekalipun dia seorang pakar apapun juga. Hanya diri sendirilah yang bisa membuang sampah-sampah sakit hati yang disebabkan oleh sesuatu kejadian di masa lalunya.
Maka dari itu kesadaran membuang sampah-sampah dalam diri harus menjadi prioritas dalam kehidupan kita, agar kita benar-benar bisa menikmati kehidupan yang bahagia lahir dan batin.
Ingat, jangan biarkan sampah-sampah dalam diri, terus menerus mengendap dalam diri anda, karena semua itu yang rugi adalah diri anda sendiri, bukan orang lain.
Seandainya dalam rumah kita banyak sampah, tentu kita tidak akan merasa nyaman dan juga dapat menjadi sumber penyakit bagi setiap penghuninya. Â Begitu pula dengan kehidupan kita, bila sampah-sampah kehidupan masa lalu masih saja kita simpan dalam diri tentu akan menjadi penyakit pikiran, jiwa dan hati dalam diri kita, seperti mudah cemas, stress, emosional, egosentris, putus asa dan menurunya rasa percaya diri untuk mencapai kehidupan yang bahagia lahir dan batin.
Terangilah pikiran, jiwa dan hati anda dengan membuang semua sampah batin anda. Berpikirlah selalu yang baik untuk menjalani kehidupan ini, bersyukurlah setiap hari atas segala nikmat yang di berikan Allah kepada kita, sebagai lampu penerang dalam pikiran, jiwa dan hati kita.
Jika kita bisa menerangi  semua ruangan yang ada dalam rumah, maka rumah kita pasti juga akan terasa lebih indah dan bersih, sehingga semua penghuni rumah akan merasa aman, nyaman dan damai.  Begitu pula dengan pikiran dan jiwa kita, haruslah kita terangi setiap hari dan setiap saat dengan membuang segala sampah batin, selalu menerapkan pikiran positif, jiwa positif serta hati selalu yang bersih dari segala sampah-sampah batin.  Dengan demikian tentu kehidupan kita akan benar-benar terlepas dari segala beban dan menjadi manusia yang merdeka dalam menjalani kehidupan ini.