Hobby yang paling saya gemari sejak kecil adalah membaca koran. Dalam sehari saya bisa membaca 3-5 koran yang berbeda, tentunya di perpustakaan. Kebetulan perpustakaan yang kerap saya sambangi menyediakan aneka macam koran, baik nasional maupun lokal. Koran yang sering saya baca di perpustakaan itu adalah: KOMPAS, Jawa Pos, KORAN TEMPO, Republika dan koran lokal. Rubrik utama yang saya baca adalah olah raga, internasional, nasional dan OPINI.
Sungguh, saya kaget ketika membaca rubrik PENDAPAT/OPINI di KORAN TEMPO edisi 29 Agustus 2012 (kemarin), dengan judul : Menjaga Pesona Desa; sama persis dengan OPINI Jawa Pos edisi 29 Agustus 2012 (hari yang sama).
Kedua OPINI yang sama di KORAN TEMPO dan Jawa Pos edisi tanggal 29 Agustus 2012 itu ditulis oleh: Jusman Dalle. Penulis tersebut hanya merubah judul saja untuk mengirimkan OPINI kembarnya ke KORAN TEMPO dan Jawa Pos.
Saya tak tahu, apakah diperbolehkan seseorang penulis mengirim artikel yang sama di dua koran sekaligus. Kalau boleh sih sangat menguntungkan buat penulis karena berarti mendapat honor ganda dari satu tulisan saja.
Cuma, yang paling dirugikan tentu konsumen koran karena mendapat tulisan yang sama padahal membaca koran berbeda. Kerugian lain mungkin menimpa para penulis lainnya, dimana menjadi sulit baginya untuk dimuat tulisannya, karena ruang di koran dijejali artikel yang sama dari seorang penulis.
Mungkin redaksi atau manajemen KORAN TEMPO dan Jawa Pos perlu merubah policy agar tak memuat lagi artikel yang sama dari seorang penulis. Hormati hak pembaca untuk mendapatkan bahan bacaan yang bervariasi. Beri juga kesempatan bagi penulis lain untuk mengisi rubrik OPINInya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H