Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Guru Pendamping Pembelajaran Daring Tren 2021 yang Menjanjikan

6 Januari 2021   21:16 Diperbarui: 6 Januari 2021   21:33 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Rambut Bob Demi Moore/foodalogue.blogspot.com

Setiap akan membahas tren termasuk tren 2021 yang terbayang adalah tren mode baik mode pakaian, atau asesoris yang menyertainya.  Selain mode (fesyen) adalah model-model yang melekat pada tubuh manusia, misalnya model rambut. Ini mungkin berkaitan dengan para pesohor sehingga menjadi hal  yang mudah diingat.  Padahal dengan mudahnya mengunggah sesuatu di sosial media, tren itu semakin  sangat beragam.

Saya teringat tahun 1990-an banyak perempuan yang memotong rambutnya dengan model Bob mengikuti potongan rambut Demi Moore dalam film romantis yang berjudul "Ghost". Saat itu dengan mudah menemukan perempuan dengan model rambut dengan potongan model Bob. Mereka tidak peduli apakah potongan rambutnya cocok dengan bentuk wajahnya sehingga enak dilihat.

Berbicara mengenai model rambut Bob, calon istri pun ternyata saat itu mengikuti potongan gaya Bob. Entah saya sedang kasmaran melihat potongan rambut calon istri seperti itu terlihat tambah cantik saja. Bahkan terlihat seperti Demi Moore. Hahaha, lebay dot com. Padahal setelah diingat-ingat malah kelihatan tambah gagah karena memang atlet karate.  Saat itu sudah menyandang sabuk hitam, Dan Satu.

Tren Pembelajaran Tahun 2021

Pandemi Covid-19 ternyata mengubah banyak hal, termasuk pembelajaran. Hadirnya virus Corona memaksa pembelajaran untuk dilaksanakan secara daring. Tren daring akhirnya menjadi tren dalam pembelajaran. Dalam kajian Sosiologi ini termasuk perubahan yang berasal dari eksternal, yaitu bencana. Pemerintah pun sudah menetapkan sebagai bencana non alam.

Imbasnya sangat luar biasa, karena menuntut penguasaan teknologi informasi.  Ternyata banyak guru yang belum menguasai teknologi ini. Materi pembelajaran pasti dikuasai. Tetapi sarana pendukung yaitu penguasaan teknologi informasi menjadi titik kelemahan pada sebagian guru yang sudah berusia di atas lima puluh tahunan.

Kendala yang paling dirasakan ada pada pihak orang tua, karena tidak semua menguasai materi pembelajaran dan ditambah dengan sarana pendukung yaitu akses internet dan penguasaan teknologi informasi.

Hikmah dibalik musibah tentu selalu ada. Pada akhirnya semua dipaksa untuk bisa berinteraksi menggunakan sarana internet.  Perubahan kadang memang harus dipaksakan.  Sayangnya perubahan ini disertai bencana. Padahal perubahan terbaik adalah perubahan yang terencana sehingga manusia bisa mengikutinya secara bertahap dan tanpa gejolak.

Hikmah besar tentunya dirasakan sekali oleh CEO Zoom yang aplikasinya paling banyak dipakai dalam berbagai kegiatan daring. Pembuat aplikasinya tidak menyangka pandemi akan melanda dunia, sehingga aplikasinya dipakai dalam berbagai kegiatan termasuk pembelajaran, dari mulai jenjang pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi.  Sekarang Eric Yuan pembuat aplikasi zoom masuk daftar orang terkaya di dunia.

Tren Profesi Guru Pendamping Pembelajaran

Jika pandemi tidak segera berlalu profesi guru pendamping pembelajaran akan masuk tren 2021.  Alasan utama adalah kapasitas orang tua yang terbatas. Bahkan meskipun orang tuanya dari kalangan akademisi tetap tidak bisa selalu mendampingi anak belajar karena tentunya punya aktivitas lain.  Siapkan diri untuk guru-guru menjadi guru pendamping pembelajaran.  Pendampingan ini bisa daring sehabis pembelajaran di sekolah atau pun secara tatap muka dengan mengikuti prosedur kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun