Saya terkejut menemukan kenyataan tentang anak seorang teman dekat kecanduan Game Online. Anak teman ini, seorang mahasiswa, terancam drop out dari kuliahnya karena malas kuliah sehingga nilai-nilainya turun drastis. Padahal anak ini termasuk mahasiswa berprestasi. Game Online membuatnya lupa kuliah, lupa belajar, lupa masa depan, lupa makan, lupa mengurus diri sendiri.
Ketika berada di warnet dekat rumah, saya prihatin dengan banyaknya anak yang main game online. Mereka suka membayar paket 5 jam untuk main. Saya prihatin dengan masa depan anak-anak ini. Bukankah uang yang tiap hari dibuang untuk game online bisa dipakai untuk les bahasa Inggris, les ketrampilan, beli buku-buku yang menarik dan bermanfaat. Belum waktu yang terbuang percuma. Padahal masa muda adalah masa yang sangat baik untuk berkembang, untuk belajar pengetahuan dan ketrampilan. Sayang sekali bila hanya dipakai untuk game online.
Newsweek edisi Juli 2012 membahas tentang bahayanya adiksi internet. Gary Small, ketua dari “UCLA Memory and Aging’s Research” mendapatkan bahwa otak dari pecandu internet sama dengan otak para pecandu obat-obatan dan pecandu alkohol.
Saya membaca artikel menarik dari majalah REPS edisi April 2011 tentang mengatasi kecanduan game online. Artikel ini ditulis oleh Bapak Anand Krishna. Sebagai info, banyak pecandu narkoba yang berhasil sembuh setelah mengikuti pelatihan Self Empowerment pada Padepokan Anand Ashram yang didirikan oleh Bapak Anand Krishna.
Berikut kutipan dari artikel pada majalah REPS:
Mengapa seseorang senang main game online? Gamers suka dengan ketegangan saat main game online karena:
1.Melarikan diri dari ketegangan hidup atau
2.Hidup yang sangat datar.
Apa yang terjadi pada tubuh seorang pecandu game online?
*kekacauan detak jantung.
*meningkatnya tekanan darah.
*seorang gamer menjadi bingung.
*kerusakan otak.
*seorang gamer menjadi dungu.
Bagaimana mengatasi adiksi ?
1.Keinginan untuk bebas adiksi.
2.Kehendak yang kuat (strong will power)
3.Hipnoterapi dengan bimbingan seorang hipnoterapis berpengalaman selama 3 atau 4 sesi.
Dilanjutkan dengan self hipnoterapi.
Agar bisa berhasil mengatasi adiksi apapun, baik adiksi game online, adiksi narkoba, adiksi judi, adiksi alkohol atau adiksi merokok, seseorang harus mengkarantina diri sendiri selama 72 jam.
Seusai menjalani sesi hipnoterapi, seseorang perlu latihan Self Empowerment. Pemberdayaan diri adalah Anti Adiksi. Latihan Self Empowerment membuat seorang mantan pecandu tidak tergantung pada seorang Terapis. Dan, ketidak-tergantungan inilah kebebasan dari segala macam adiksi.
Demikian kutipan artikel pada majalah REPS edisi April 2011.
Untuk latihan Self Empowerment bisa mendapatkan info pada anandkrishna.org
Untuk hipnoterapi mengatasi adiksi bisa mendapatkan info pada layurveda.com
Semoga para pecandu sembuh dari adiksi. Semoga semua makhluk berbahagia. Terimakasih, Namaste _/l_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H