Mohon tunggu...
Muhammad Hendra
Muhammad Hendra Mohon Tunggu... lainnya -

...hanya orang biasa...bukan siapa-siapa...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sebuah Konsepsi Sederhana Tentang Cinta

2 Juli 2010   11:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:08 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kau begitu terhanyut dan tenggelam dalam perasan yang kau sebut dengan CINTA, janganlah kau biarkan inderamu terlena oleh keindahannya hingga tanpa sadar tiap sisi terkecilnya akan kau terjemahkan sebagai dongeng indah tentang ksempurnaan tanpa tara, jangan kau jadikan dirimu menjadi mahkluk yg begitu BODOH dan DUNGU hingga SENGAJA kau butakan penglihatanmu, tutup pandanganmu, dan tulikan pendengaranmu dalam menilai tiap inci keterbatasan dan menyimak jujur atas satir kekurangannya. Jangan kau hentikan akal pikirmu hingga mampu membuntukan rasiomu atas kelemahan nyata akan dirinya, sungguh jelas dia hanyalah CIPTAAN, MAKHLUK TAK PARIPURNA, manusia yang PENUH dengan kisah KETIDAKSEMPURNAAN, satu keindahan diantara ribuan ciptaan. Ingatlah selalu untuk tidak terus kau liputkan hatimu dengan perasaanmu dg sibuk mengingatnya, mengenang rupawan wajahnya, mengagumi sosoknya, memutar rekaman rayuan manisnya, Sisakanlah lebih banyak ruang untuk menempatkan perasaan BENCI karena sungguh berada diantaranyalah jalan menuju keindahan cinta hingga saat kau kehilangannya kau takkan jatuh terlalu dalam menuju pengab dan gelapnya perasaan nista dan duka.

Mencintai, sungguh terlalu sempit jika dimaknai dengan menyukai dan mengagumi karena tiap hakikat cinta takkan pernah ada aktor yang bernama ego. Mencintai berarti proses mengenal dan memahami diri sendiri agar mampu menyelarakan diri berdiri di titik paling tengah antara rasa cinta dan rasa benci,

Takkan pernah ada istilah cinta buta. Orang yang telah mampu menuturkan kata cinta adalah orang yang telah mengenal segenap kisah dari yang dicintainya, jadi tidaklah tepat jika ada istilah cinta buta, karena lebih tepatnya adalah ego yang mengartikulasi diri dalam wujud cinta…..…(ego buta). Sungguh jauh perbedaan antara Ego dan cinta karena diantara kosakata di lembaran2 puisi cinta tak akan ditemukan kata pamrih diantara tiap baitnya. Menemukan cinta, sungguh bukanlah perkara mudah..... Cinta bukanlah benda yang dapat kau beli dengan harta, manusia yang mengaku mampu membeli sebuah cinta adalah seperti petani yang sedang memilah dalam kegelapan untuk menemukan seutas benang emas diantara ribuan jerami, saat dia merasa menemukan, rasa girang dan bahagia memancar begitu terang di raut wajahnya, seakan terhanyut oleh sebatang jerami kuning sang petani begitu BANGGA dan ANGKUH atas dirinya sepanjang waktu malam hingga rasa senangnya terhenti oleh tegur sapa cahaya sang mentari. Dikala terang, cahaya matahari tidaklah menambah kebahagiaan dan kebanggaannya, segala kisah angkuh yang telah dia narasikan saat hari masih berkawan gelap, sirna oleh cahaya terang, Kehangatan mentari hanya menambah butir-butir keringat di pelupuk matanya, seakan matahari berkata bahwa takkan ada gunanya PENYESALAN saat kegelapan telah digantikan oleh kebenaran. Manusia yang mengaku telah mengenal cinta berkata lagi bahwa cinta tak kenal logika, sungguh aneh. Cinta takkan pernah bersemai kepada ORANG GILA..... Cinta sungguh hanya akan tumbuh pada jiwa-jiwa orang yang mampu berpikir, mampu menalar tentang rahasia cinta dan mampu menyusun rangkaian titian sandi logika untuk menuju sumber cinta.Mungkinkah orang gila mampu merajut permadani sutera indah tanpa bantuan pikir dan nalar… Apakah kita percaya kepada orang gila yang mampu membangun istana megah nan indah tanpa basis rencana yang diolah dari perhitungan logika…. Manusia yang sudah menemukan rahasia cinta takkan pernah menjadi gila, walau segenap penduduk dunia menyebutnya orang gila. Seperti kisah dua manusia yang berada di atas sampan berbeda pada danau yang tenang, orang gila yang berteriak telah menemukan cinta, begitu bangga dengan kekuatan kayuhnya, hingga tanpa sadar dihanyutkan oleh egonya sendiri melalui aliran sungai yang awalnya terasa begitu lembut dan halus menggerakkan sampannya namun tanpa disadari kelembutan aliran air akan terasa semakin deras dan keras hingga kayuhnya tak mampu mengendalikan menuju batas akhir sungai di tepian jurang…. Sedang satu manusia yang telah menemukannya, hanya diam tenang menikmati indah kedalaman dan pesona yang telah disuguhkan oleh sang danau, diam terpana, bisu tak mampu berkata apa2, saat memandang keserasian makhluk di bawahnya, keteraturan panoramanya dan kenikmatan yang ada di tiap sudut danaunya...….

Cinta bagai sebuah konsepsi akan bunga mawar, orang gila hanya sibuk saling mendefinisikan maknanya dari tiap rangkaian kelima hurufnya (M.A.W.A.R) namun tanpa pernah mengunjungi kebun mawar untuk menikmati indah pesonanya dan semerbak harum aromanya…..(Mawlavi Rumi)

[caption id="attachment_130046" align="aligncenter" width="500" caption="....mampukah keindahan pesona mawar dituliskan dalam rangkaian kata"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun