Mohon tunggu...
Edy Santosa
Edy Santosa Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru ndesa, sederhana, suka menulis prosa daripada puisi, suka humor, senang berbagi (terutama berbagi kesusahan), ingin terus belajar dan belajar ( kapan pandainya?). Hehehe.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Valentinsiana] Benci itu Rindu

16 Februari 2014   04:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:47 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Edy Santosa+Fitria Ningsih, No. 13

benciku adalah rinduku

yang tertahan oleh senja

karena akan menutup tirai pelangi

buka lagi esok pagi

saat cinta dilepaskan

menjadi titik-titik embun

benciku adalah rasa sayang

yang terlalu menggebu

karena jarak dan waktu

telah mengubur titik temu

biarkan benciku menguap

menjadi rinai gerimis dan

desir angin membelai kabut tipis

rinduku adalah derasnya aliran air

yang terus mengalir sampai muara lautan cinta

tempat bersatunya aliran dari seluruh penjuru

pengobat dahaga tak sebatas di dunia fana

tapi juga dikekalnya kehidupan akhirat

rinduku adalah kasih sayang yang tertahan

oleh panjangnya aliran muara lautan cinta

biarkan rinduku mengikuti alirannya

hingga suatu saat akan tiba ke muara

dan akan mepersatukan rasa rindu dan benci

dalam siklus abadi terbentuknya air penawar dahaga

dari aksara yang terpatri dalam lembaran ini

kugoreskan kata pamungkas puisi ini:

benci dan rindu kita

serupa pahatan-pahatan candi

yang menceritakan kasih sayang abadi

&&&&&&&

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Fiksi Valentine, dan mari bergabung di FB Fiksiana Community.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun