Mohon tunggu...
Guruh Nusantara
Guruh Nusantara Mohon Tunggu... -

never ending .. zero. from emptyness 'zero' , to become the beginning of the universe 'zero'.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kala Saat Itu (G)

20 Januari 2010   05:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:22 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kala alam tak pernah berdosa
kala seteru tak kan berkah asa
kala kecuali seteru sudah pergi tergesa
kala lidah bukan lah gemeretak gigi berbisa
kala pecahnya gelas malah hilangkan hingar rasa
kala alam tak pernah marah ketika di binasa
kala yang lurus menjadi terlihat rekasa dan yang bengkok menjadi luar biasa

saat itu lah kita tidak dihadapkan soal multiple choices biasa.
saat itu lah sadar lah wahai manusia

salam, gemuruh sepi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun