ketika sang bayi menangis
tak dengar kah hati ibunya menangis ?
ketika sang bayi tertawa
tak dengar kah tawa di dalam lain nyawa ?
ketika sang bayi mulai bisa berbohong
tak dengar kah teriakan tolong yang saling melolong ?
ketika sang bayi marah dalam diamnya
tak dengar kah banyak juga yang ikut remuk renyah ?
ketika suara sang bayi sudah tak maknanya
tak dengar kah deru kehancuran ayah-ibunya ?
kata - kata kita
dan suara sekalipun yang terbata
bukan lah hanya air tenang rata
riak bahkan ombak akan tercipta
maka
ketika sang bayi buat tsunami tercipta
tak dengar kah ratusan langkah yang makin jelata
hati-hati berkata.
salam, gemuruh sepi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H