Mohon tunggu...
Guruh Nusantara
Guruh Nusantara Mohon Tunggu... -

never ending .. zero. from emptyness 'zero' , to become the beginning of the universe 'zero'.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fenomena (G)

29 Maret 2010   01:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:08 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lembut
, iringkan buah hatimu
...selalu...

lentik
, amankan malaikat kecilmu
...selalu...

tiup mesra
, tidurkkan masa depanmu
...selalu...

sampai lelap sang anak ; mimpi

saatnya

, peronamu pipi
, gincumu api
, tengah malammu sepi

.... ah, ada yang menepi ! ....

demi, demi ? demi ! demi ?? yah .. demi.
ke-ayah-an-ku

peduli !
ke-waria-an-ku

salam, gemuruhsepi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun