Mohon tunggu...
Guruh Nusantara
Guruh Nusantara Mohon Tunggu... -

never ending .. zero. from emptyness 'zero' , to become the beginning of the universe 'zero'.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hati-hati berkata (G)

20 Januari 2010   05:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ketika sang bayi menangis
tak dengar kah hati ibunya menangis ?

ketika sang bayi tertawa
tak dengar kah tawa di dalam lain nyawa ?

ketika sang bayi mulai bisa berbohong
tak dengar kah teriakan tolong yang saling melolong ?

ketika sang bayi marah dalam diamnya
tak dengar kah banyak juga yang ikut remuk renyah ?

ketika suara sang bayi sudah tak maknanya
tak dengar kah deru kehancuran ayah-ibunya ?

kata - kata kita
dan suara sekalipun yang terbata
bukan lah hanya air tenang rata

riak bahkan ombak akan tercipta

maka
ketika sang bayi buat tsunami tercipta
tak dengar kah ratusan langkah yang makin jelata

hati-hati berkata.

salam, gemuruh sepi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun