Mohon tunggu...
Guru Geografi
Guru Geografi Mohon Tunggu... Guru - Guru Geografi dan Sejarah Indonesia

Saya seorang guru yang hobi menulis seputar kegeografian dan sejarah. Suka jalan-jalan mengunjungi wilayah dan situs sejarah. Selain itu hobi kulineran, apalagi jajanan tradisional.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jelajah Masa Neolitik Jawa Barat

4 Agustus 2023   17:07 Diperbarui: 4 Agustus 2023   17:23 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs neolitik Cipari, dok. pribadi

Menelisik sejarah kebudayaan masa lalu di Indonesia nampaknya menjadi salah satu kegiatan yang menarik. Liburan semester kemarin misalnya, saya dan keluarga mencoba berkunjung ke situs purbakala Cipari di Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Situs purbakala Cipari ini termasuk ke dalam situs dengan masa prakiraan hingga 30.000 tahun SM atau masa neolitik.

Terdapat beberapa artefak seperti kubur batu, menhir, altar pemujaan dan sisa kebudayaan dapur seperi kendi, kapak persegi, kapak perunggu dan alat dari tulang.

Keberadaan situs Cipari ini menunjukkan bahwa masih banyak cerita tentang kebudayaan masyarakat di Jawa Barat khususnya yang perlu dieksplorasi.

Tercatat hanya sedikit lokasi situs purbakala yang tersingkap di Jawa Barat mulai dari situs Gunung Padang, Cipari, dan lainnya. Hal ini mungkin karena keberadaannya yang jauh di bawah permukaan tanah tertutup sedimen muda sehingga sulit tersingkap.

Kebudayaan neolitik di Cipari ini menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat pada masa itu sudah menetap dan mengenal sistem kepercayaan.

Situs neolitik Cipari, dok. pribadi
Situs neolitik Cipari, dok. pribadi

Jika situs Cipari ini digali lebih luas lagi, maka bisa menjadi puluhan km persegi. Tradisi kubur batu sudah dilakukan di masyarakat tersebut namun sisa fosil manusia tidak ada karena kadar asam tanah di Cipari yang tergolong tinggi sehingga semua organ tubuh tidak bertahan lama, beda halnya jika jasad terkubur di lapisan tanah kapur atau mengandung kadar garam tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun