Lalu pada saat peristiwa perebutan Timor Timur, ia mendapat berbagai serangan dari musuh saat sedang mengantar logistik di daerah gunung, ia mendapat serangan dari bawah dan banyak peluru yang menghampirinya, lalu ia membalas dengan serangan tanpa arah dikarenakan terbatasnya penglihatan yang diakibatkan oleh gelap dan sulitnya medan yang di tempuh, dari serangan balasan tersebut ia berhasil memukul mundur lawan.
Pada saat menjalankan tugasnya sebagai TNI, ada masa cukup berat dimana pak Maruli harus rela berpisah dengan sang istri selama 11 bulan dimana terpaut jarak yang cukup jauh demi melaksanakan sebuah tanggung jawab, pada saat itu ia meninggalkan istrinya dalam kondisi sedang  mengandung anak ketiga. Perasaan sedih, khawatir, dan pasrah menjadi satu dalam hati mereka namun dengan usaha dan perlindungan tuhan pak Maruli bisa menyelesaikan tugas nya.Â
Setelah ia kembali dari bertugas pak maruli dan sang istri telah dikaruniai anak ketiga yang sudah berumur tiga bulan pada saat itu. Jerih payah dan pengorbanan yang ia lakukan demi keamanan negara terbayar sudah dengan hadirnya sang buah hati sebagai pelipur lara.
Segala bentuk pembelajaran yang pak Maruli dapatkan selama mengabdi menjadi TNI-AL masih terus menjadi bagian dari dalam dirinya, seperti sikap disiplin yang menjadi hal terpenting bagi seorang aparatur negara. Dengan bekal yang telah dimiliki maka ia ingin sang anak juga bisa menerapkan hal tersebut dalam kehidupan nya sehari-hari.Â
Maka dari itu Pak Maruli mendidik sang anak dengan menerapkan sikap disiplin tersebut dan juga mengajarkan anaknya untuk senantiasa menerima keadaan apapun walau dalam berbagai kekurangan, hal tersebut ditujukan untuk mengajarkan sang anak agar bisa hidup secara sederhana serta bisa menghargai segala sesuatu yang ada atau ia dapatkan, atas hasil didikannya tersebut anaknya dapat meraih kesuksesan dalam menempuh pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Meskipun telah pensiun dari tanggung jawabnya dalam satuan TNI-AL, tugas Pak Maruli belum berakhir sampai disitu. Banyak masyarakat yang masih membutuhkan tenaga pak Maruli hingga sekarang, saat ini ia masih bekerja di Kecamatan Pasar Minggu untuk melaksanakan sebuah tanggung jawab lainnya yaitu mengurus tunjangan untuk para janda mantan istri veteran, lalu ia juga menjadi ketua untuk kumpulan veteran ranting Jakarta Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H