Penduduk Jepang mengalami aging-population demikian cepat karena anak mudanya ogah kawin, sehingga mereka yang bekerja harus membayar pajak lebih tinggi agar negara bisa mendanai biaya pensiun generasi tua yang lama matinya. RI nanti juga akan mengalami aging, bukan karena generasi mudanya ogah kawin, tapi simply karena banyak generasi muda yang sakit atau mati di usia produktif. Lalu siapa yang bayar pajak? Dengan tingkat keterampilan SDM terendah di kawasan ASEAN, pekerjaan terbanyak adalah low-skill labor yang pajaknya kecil. Negara akan kekurangan pendapatan atau tidak mampu mengalokasikan anggaran biaya kesehatan, sehingga kualitas akan menurun, orang kaya memilih berobat ke luar negeri, yang melarat mati di tempat sambil merokok!
Itulah kira2 gambaran RI di masa depan akibat Pemerintah saat ini abai terhadap kesehatan rakyatnya dan membiarkan industri rokok merajalela. Jika anda masih muda, bekerja produktif, membayar pajak dan tidak merokok, sebenarnya saat ini anda telah mensubsidi biaya kesehatan para perokok yang masuk RS. Oleh karena itu, sudah seharusnyalah jika anda berhak bersikap lebih keras terhadap perokok, karena mereka sudah ngutil pajak yang anda bayar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H