Mohon tunggu...
Gurgur Manurung
Gurgur Manurung Mohon Tunggu... Konsultan - Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Petualangan hidup yang penuh kehangatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pemerataan Guru Unggul untuk Masa Depan Indonesia yang Unggul

5 Oktober 2020   07:23 Diperbarui: 7 Oktober 2020   15:31 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abraham, guru mata pelajaran IPS tengah mengajarkan tentang peta dunia kepada muridnya di SMPN 74, Rawamangun, Jakarta, Selasa (11/8/2015). Abraham banyak menyisipkan tugas praktek ke lapangan kepada muridnya dalam metode mengajar, sehingga siswa dirangsang untuk praktis dan kreatif. Kemdikbud akan membuat kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru lewat penilaian kinerja dan kompetensi serta pengembangan keprofesian berkelanjutan.(KOMPAS/RIZA FATHONI)

Berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk memajukan Pendidikan. Salah satu usaha itu adalah sertifikasi guru. Di awal sertifikasi guru justru bergejolak karena pemerintah terlambat dana sertifikasi guru. 

Jumlah guru yang diluluskan asesor tidak sesuai dengan jumlah yang tersedia dari kementerian keuangan. Kebijakan dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) ketika itu tidak nyambung dengan Kementerian Keungan (Kemenkeu). 

Akibatnya, dana sertifikasi guru menahun tidak dibayar. Apakah sertifikasi guru berdampak kepada esensi sertifikasi guru untuk meningkatkan kompetensi guru? Bagaimana sesungguhnya cara untuk membangun Pendidikan yang unggul?

Tujuan sertifikasi guru adalah meningkatkan kompetensi guru. Tetapi dalam realitanya, sertifikasi itu hampir dipastikan tidaj ada korelasinya dengan kompetensi guru.

Kita boleh uji, sekolah yang memiliki guru yang memiliki sertifikat guru dengan kualitas siswa dibandingkan dengan sekolah yang sedikit memiliki sertifikat guru. 

Apakah siswa yang memiliki guru yang memiliki sertifikat guru lebih unggul dengan siswa yang memiliki guru yang tidak memiliki sertifikat? Pengalaman di lapang tidak ada korelasi kompetensi siswa yang memiliki sertifikat dengan tidak memiliki sertifikat guru.

Dalam prakteknya, sertifikasi guru hanya berkaitan dengan uang semata. Sebagai bukti, siswa-siswa yang lulus ke Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang kini berubah menjadi Kompetisi Sains Nasional (KSN) tidak ada jaminan siswa dari guru yang memiliki sertifikat guru. 

Berbagai kompetisi siswa dibidang sains dimenenangkan oleh guru yang tidak memiliki sertifikat. Siswa yang unggul dihasilkan guru yang berkomitmen sebagai guru. 

Guru yang unggul adalah guru yang menyadari dirinya guru dan menjalankan tugasnya sebagai guru. Guru yang memiliki kompetensi ilmiah, hati seorang guru yang memperhatikan siswanya secara utuh.

Dampak dari sertifikasi guru selama ini adalah ketika dana sertifikasi guru tidak dibayar menahun, maka dana yang dibayar sekaligus digunakan membeli barang yang tidak ada kaitannya dengan kompetensi guru. 

Di beberapa daerah ada yang membeli sawah, modal dagang dan untuk kendaraan keluarga. Ketika luas sawah bertambah, modal dagang tersedia maka waktu atau fokus mengajar berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun